Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan Mulai Melanda Bima, Warga Antre Air Bantuan

Kompas.com - 17/05/2017, 17:58 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyalurkan air bersih di wilayah yang dilanda kekeringan. Penyaluran air bersih ini diberikan kepada warga yang bermukim di daerah paling rawan kekeringan.

Seperti di Dusun Nando Ndere, Desa Bajo, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima. Tim Penanganan Darurat BPBD Bima, Bambang Hermawan mengatakan, warga yang bermukim di dusun itu kerap mengalami krisis air tiap memasuki musim kemarau.

Untuk mengatasi kekeringan di pemukiman padat penduduk itu, pihaknya mendistribusikan 10.000 liter air bersih. "Sementara kami salurkan sebanyak 10.000 liter air bersih untuk kebutuhan minum dan memasak," tutur Bambang, Rabu (17/5/2017).

Bambang mengatakan, kekeringan yang terjadi di wilayah itu disebabkan kondisi geografis yang berpotensi mengalami kekeringan rutin saat kemarau. "Tiap tahun di daerah itu memang dilanda krisis air bersih, karena wilayahnya berada di dataran tinggi," tutur Bambang.

(Baca juga: Diintai Kekeringan, 9 Kecamatan di Bima Alami Kekurangan Air Bersih)

Selama ini, warga disana hanya mengandalkan kebutuhan air bersih yang disuplai dari sumber mata air pegunungan melalui pipa hasil swadaya masyarakat.

"Tetapi saat musim kemarau, wilayah setempat selalu dilanda kekeringan, sehingga menyulitkan warga untuk mendapatkan persediaan air bersih," tuturnya.

Dengan kondisi ini, Ia mengaku pemerintah berinisiatif mendistribusikan kebutuhan masyarkat akan pasokan air bersih secara cuma-cuma.

"Distribusi air dibagi secara merata, tidak dipungut biaya," imbuhnya.

(Baca juga: Jateng Siapkan Drone untuk Pantau Kekeringan)

Kekeringan yang melanda kawasan itu, membuat warga mayoritas ibu-ibu mengantre untuk mendapatkan air. Mereka membawa ember, jerigen, dan lainnya.

"Alhamdulillah, saya bersama warga yang lain bisa mendapatkan air bersih. Selama ini warga di sini kesulitan dapat air sejak kampung ini ada. Tiap musim kemarau, kita harus antre di bak karena airnya kecil sekali. Bahkan ada yang nunggu sampai malam baru bisa dapat air," ucapnya.

Kompas TV Longsor, 150 Hektar Sawah Terancam Kekeringan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com