Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Perjalanan Dosen ITB Suryo Utomo dari Mengantar Sang Ibu hingga Diduga Bunuh Diri

Kompas.com - 16/05/2017, 09:21 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

Kompas TV Dosen ITB Diduga Bunuh Diri karena Depresi

Lebih lanjut Yusri menyebutkan, jurang tempat korban melompat tidak jauh dari lokasi penemuan mobil milik Suryo Utomo di Ciranjang, Cianjur.  

"TKP meloncat ke jurang tidak jauh dari ditemukannya kendaraan pribadinya," ungkapnya.

Hasil otopsi yang dilakukan oleh pihak RSUD Cianjur, sebut Yusri, menemukan beberapa luka luar dan dalam. 

"Pada bagian kepala ada luka terbuka tapi tidak rata sampai dasar tulang kepala. Di bagian tulang iga dada kiri, tulang iga 1,2,3,4 patah," tuturnya.

Kemudian, terdapat sayatan di tangan kiri atas serta patahan di punggung bagian kiri dan kanan.

"Di bagian paha kanan patah tertutup. Ada resapan darah di bagian kepala dan dada," ucapnya.

Wakapolres Cianjur, Kompol Santiadji Kartasasmita mengatakan bahwa saksi yang dimintai keterangan menyebutkan, sebelum bunuh diri, Suryo terlihat seperti orang yang tertekan dan sempat bolak-balik di rest area Citarum. Kendaraan miliknya ditemukan terparkir di tempat tersebut.

"Saat berbincang-bincang dengan saksi, korban seperti tidak fokus dan sering mondar-mandir ke sejumlah tempat di rest area," kata Santiadji.

Baca juga: Saksi: Dosen ITB Suryo Utomo Sempat Mondar-mandir di "Rest Area"

Santiadji kembali menegaskan bahwa hasil otopsi yang dilakukan Instalasi Pemulasaraan Jenazah dan Kedokteran Forensik (IPJKF) RSUD Cianjur menunjukkan tidak ditemukan tanda-tanda luka akibat kekerasan atau tindak pidana.

"Hasil penyelidikan yang kami lakukan dan berdasarkan hasil otopsi dari IPJKF RSUD Cianjur, dapat dipastikan Suryo Utomo tewas akibat bunuh diri. Bahkan hasil tersebut diperkuat dengan keterangan dari beberapa saksi yang ada di sekitar tempat kejadian. Korban diduga mengalami depresi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com