“Di sekolah sering sakit, kejang-kejang. Itu hampir setiap hari. Tapi kemarin dikasih obat di rumah sakit, sekarang sudah sehat. Enggak kejang-kejang lagi,”sebutnya.
Bocah miskin ini rupanya mendapat perhatian dari Lembaga Kesejahteraan Sosial dan Anak (LKSA). LKSA pun membawa Wahyu ke RS Sanglah Bali.
“Kita hanya melakukan pendampingan, sudah dua kali kita bawah ke rumah sakit. Semua biaya pengobatan kita minta bantuan dari pemerintah Kota,” ucap Muchtar ari LKSA.
Namun setelah dua bulan di rumah sakit Sanglah, sebut Muchtar, dokter tidak berani melakukan operasi karena dikhawatirkan terjadi gangguan pada jaringan otak.
“Hasil analisa dokter, dia cukup diberikan obat-obatan anti kejang. Kalau dioperasi dikhawatirkan malah akan memperburuk keadaan,” tuturnya.
Menurut dia, kepala Wahyu dipastikan sudah tak lagi membesar. Bahkan Wahyu disebut sebagai anak hidorosefalus yang pintar oleh dokter tumbuh kembang anak di Denpasar.
“Kondisi kepalanya tidak akan membesar lagi. Dia sudah dijadikan icon sebagai salah satu anak hidrosefalus yang pintar di Indonesia,” katanya.
Baca juga: Di Rumah Berdinding Koran, Bayi Hidrosefalus Tergolek Tanpa Perawatan Medis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.