Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Bocah Penderita Hidrosefalus Ucapkan Terima Kasih kepada Pembaca "Kompas.com"

Kompas.com - 05/11/2016, 09:26 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com — Selain surat rumah yang digadaikan untuk biaya pengobatan Selly Anggraeni (3) yang menderita hidrosefalus, Khusaeri (44) dan Mukhlis (35) sempat menggadaikan barang berharga lain yang dimiliki.

Karena terbentur biaya pengobatan Selly yang cukup besar, sebelum bantuan datang dari pembaca Kompas.com melalui Kitabisa.com, orangtua Selly juga sempat menggadaikan mesin jahit yang mereka miliki, di samping surat rumah dan sepeda motor miliknya.

“Berbeda dengan surat rumah yang saya gadaikan ke rentenir, mesin jahit itu saya titipkan kepada Bu Hajah Supiyani, tetangga depan rumah,” ujar Khusaeri, Jumat (4/11/2016).

Sebelum mendapat cobaan bahwa anaknya mengidap hidrosefalus, Khusaeri sebenarnya berprofesi sebagai penjahit. Bahkan, ia sempat memiliki beberapa karyawan.

Namun ketika kepala Selly mulai membesar dan ditengarai mengidap hidrosefalus, ia lantas menggadaikan satu per satu barang berharga miliknya, termasuk mesin jahit yang digunakan untuk mencari nafkah sehari-hari.

“Sebenarnya Bu Hajah Supiyani sendiri tidak tega. Namun, karena saya tidak enak karena sudah pinjam uangnya Rp 1,5 juta waktu itu, maka saya yang titipkan mesin jahit,” jelasnya.

Lantaran mesin jahitnya sudah digadaikan, Khusaeri memutuskan beralih profesi menjadi buruh tani serabutan di kampungnya, Dusun Amburan, Desa Kandangan, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur.

Kontributor Gresik, Hamzah Arfah Mukhlis (kiri) menggendong Selly, bersama dengan Khusaeri dan anak bungsunya saat menerima bantuan secara simbolis, Jumat (4/11/2016).

Asa kembali datang

Raut muka gembira terpancar dari Khusaeri dan Mukhlis, tatkala menerima bantuan dari para pembaca Kompas.com. Khusaeri langsung bergegas mendatangi rumah Supiyani untuk beritikad melunasi utangnya dan membawa pulang mesin jahit miliknya.

“Saya berterima kasih sebelumnya kepada para pembaca Kompas.com dan juga para donatur, yang telah memberikan bantuan ini. Dengan bantuan ini, saya bisa melunasi utang dan bisa kembali menekuni profesi sebagai penjahit,” tuturnya dengan nada haru.

Sebelumnya, Kompas.com sempat membuka rekening penggalangan dana untuk Selly melalui kerja sama dengan Kitabisa.com. Dari penggalangan dana, dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp 44.803.600, dan telah dilakukan sejak 27 Oktober 2016.

“Saya sendiri sudah sempat bilang kepada Khusaeri, enggak usah pakai gadaikan mesin jahitnya, cukup utang saja dan bisa dikembalikan kapan-kapan kalau dia sudah punya uang supaya dia bisa tetap menjahit. Namun, dia sendiri yang memaksa. Mungkin saja dia yang merasa enggak enak karena sudah utang kepada saya,” tutur Supiyani.

Usai menebus mesin jahit, Khusaeri dan Mukhlis berencana menebus surat rumahnya yang digadaikan kepada pihak rentenir. Sementara itu, sisa dari uang hasil bantuan juga bakal digunakan untuk keperluan mencukupi kebutuhan Selly sehari-hari.

(Baca: Bantuan Pemerintah Rp 500.000, Khusaeri Gadaikan Gubuk demi Obati Anak Balita Hidrosefalus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com