Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Populer Nusantara: Kronologi Turis Asing Digigit Komodo hingga Istri Ikhlaskan Suami Ajukan Permohonan Suntik Mati

Kompas.com - 05/05/2017, 08:26 WIB

Muhlis Al Alawi Ribuan irisan porang dijemur di halaman rumahn Hartoyo, Rabu ( 3 / 5 / 2017) sore.
Meski bentuknya tak beraturan dan membuat gatal bagi yang menyentuhnya, porang asal Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun yang satu ini menjadi buruan banyak investor Jepang dan China sejak sepuluh tahun terakhir.

Bukan tanpa alasan. Semenjak dibudidayakan petani dari tahun 1970-an, porang menjadi komoditas tanaman perkebunan yang menjanjikan bagi petani setempat.

Harga porang iris kering yang terus melonjak dari tahun ke tahun menjadikan banyak petani yang banting stir menanam porang.

"Dulu pertama dibudidayakan hanya empat hektar saja sekitar tahun 1986. Kini lahan yang dikembangkan sudah mencapai 650 hektar," ujar Hartoyo, salah satu perintis budidaya Porang di Klangon, Rabu (3/5/2017).

Porang atau suweg adalah umbi jenis salah satu tanaman yang dapat ditanam di bawah naungan.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Marsini, dari Buruh Tani Jadi Pengusaha Belalang Goreng Beromzet Rp 3,6 Juta Sehari

 

 

 

Kompas TV Berlin Silalahi ingin mengakhiri hidupnya dengan cara suntik mati atau euthanasia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com