Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/04/2017, 23:05 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Pesta seks kelompok lelaki sesama jenis atau gay dihadiri oleh peserta dari berbagai daerah dan berbagai kalangan, dari mahasiswa, pengusaha hingga pedagang klontong.

Selain dari Surabaya, peserta pesta juga berasal dari berbagai daerah seperti Bandung, Malang, Jombang, Madura, hingga Jogjakarta dan Magelang, Jawa Tengah.

"Mereka juga dari berbagai kalangan profesi, seperti mahasiswa, fotografer, pengusaha, pembatik, hingga pengangguran, dan pedagang klontong," kata kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Shinto Silitonga, Minggu (30/4/2017) sore.

Ke-14 peserta pesta yang kini sudah ditetapkan tersangka adalah JPA (34), pengusaha rental playstation asal Jombang, AS (22) mahasiswa asal Sampang, AL (25) pegawai perusahaan asal Malang, SD (44) perias wajah asal Gresik, dan ISW (40) pedagang klontong asal Sleman. Selanjutnya AS (35) sales sandal asal.

Sidoarjo, KH (23) sales asal Sidoarjo, FGF (25) mahasiswa asal Kupang NTT, AIS (20) mahasiswa asal Sidoarjo, MA (29) pembatik asal Jogjakarta, AN (24) pengangguran asal Magelang, TH (27) mahasiswa asal Madiun, RTA (36) fotografer asal Madiun, serta ES (34) event organizer asal Surabaya.

Baca: Menteri PPPA Sebut 3.000 Anak Terindikasi Korban Jaringan Prostitusi untuk Gay

Untuk hadir di pesta seks kalangan gay itu, peserta kata Shinto, hanya dikenakan biaya Rp 100 ribu. Undangan pesta disebar melalui media sosial, beberapa hari sebelum acara dimulai.

Acara pesta seks tersebut digerebek polisi di sebuah hotel di Jalan Diponegoro Surabaya, Sabtu (29/4/2017) dini hari. Dalam penggerebekan, polisi mendapati lima orang pria sedang melakukan hubungan badan, ditemani film porno yang diputar di televisi.

Kompas TV Ternyata Terdapat Jaringan Prostitusi Gay Lainnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com