Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Bupati Boyolali soal Kabar Proyek Disneyland

Kompas.com - 18/04/2017, 15:28 WIB
Kontributor Surakarta, Michael Hangga Wismabrata

Penulis

Kompas TV Bupati Boyolali: Bukan Disneyland Tapi Taman yang Besar

Q: Investor lokal atau dari mana?

A: Holding, ada dari Finlandia, New Zealand, Malaysia, dan Singapura. Empat negara. Tapi jangan keliru, mereka sudah punya duit di Indonesia, jadi walaupun bangunnya pakai dollar AS, zero rupiah. Tapi duitnya sudah di Indonesia, jadi tidak membutuhkan perizinan di departemen. Cukup dengan bupati, selesai.

Q: Sudah MoU?

A: MoU sudah Desember lalu (2016).

Q: Kok enggak ada kabar?

A: Ya, enggak boleh cerita.

(Baca juga: Ada Spanyol di Balik Mimpi Proyek Taman Hiburan Besar di Boyolali)

Q: Proses Detail Engineering Design (DED) dan konstruksinya bagaimana?

A: Namanya saja franchise, berarti kan wis dadi, inggal ngopi (sudah jadi, tinggal meniru). Soal amdal, ya orang Presiden perintah tiga jam izin selesai, Boyolali lima menit selesai. Yang penting RT/RW-nya cocok, selesai.

Q: Lokasinya?

A: Yang penting dilewati jalan tol. Enggak boleh saya cerita (detail) karena ini menyangkut harga tanah. Tapi yang jelaskan, kita siapkan di empat kecamatan, ada dua lokasi. Jadi nanti kalau di lokasi yang satu jual tanahnya susah ya tak omongin, 'Saya hanya memberi kesempatan kepada kamu cuma sekali.' Pada dasarnya, si owner tidak memilih di (lokasi) A atau B, ya owner memilih yang cepat, mudah, murah, kan itu kuncinya.

Q: Kalau bukan Disneyland, tetapi ada kerja sama dengan Donald Trump?

A: Tidak ada dengan Donald Trump dan tidak ada dengan Hary Tanoe. Jadi kita di luar itu. Memang ada pemodal lokal, tapi saya kan enggak boleh menyebut nama, nama perusahaan dan nama negara.

Q: Jadi bulan depan cair Rp 6 triliun?

A: Tentu saja uang seperti itu bertahap untuk pembayaran tanah dulu. Izin kan gratis.

(Baca juga: Jika Disneyland Dibangun, Pemerintah Harap Dongkrak Ekonomi Daerah)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com