Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Tim KLHS: 5 Perusahaan Incar Kawasan CAT Watuputih Rembang

Kompas.com - 14/04/2017, 14:04 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Zona kawasan Cekungan Air Tanah (CAT) Watuputih di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah menjadi incaran sejumlah perusahaan tambang. Lokasi itu favorit untuk dijadikan bahan baku pabrik semen.

"Ada 5 perusahaan besar menunggu, itu akan masuk. Kalau ini masuk di CAT Watuputih semua, selesai sudah," kata Ketua Tim Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) San Afri Awang, di Rembang, Kamis (13/4/2017).

Dia tidak menjelaskan secara detail kelima perusahaan yang berniat berinvestasi di zona Watuputih tersebut.

Baca juga: Semen Indonesia Diminta Tunggu Hasil KLHS Lanjutan, Ini Alasannya

Menurut dia, pabrik itu tentunya akan membutuhkan luasan lahan untuk kegiatan penambangan. Jika semua itu terjadi, maka batu kapur yang ada di atas cekungan air tanah akan habis. Apalagi saat ini sudah ada ratusan lahan yang sudah dilakukan penambangan dengan 21 izin usaha penambangan.

"Kalau galian batu kapur semua di atas CAT habis sudah. Saat ini di CAT Watuputih luasnya 3.200 hektar. Itu sudah diambil penambang," kata dia.

Dengan berkurangnya luasan lahan, ia menyebutkan, daya dukung kawasan akan berkurang, yang pada akibatnya akan menjadikan wilayah menjadi kekeringan.

Dia juga menjelaskan soal kekhawatiran ancaman kekeringan di Desa Tegaldowo.

"Tegaldowo sumber airnya di Gunung Botak. Tapi yang terpengaruh itu wilayah pertanian di wilayah timur ke Jawa timur. Saat ini memang belum terganggu, tapi kalau daya dukung sudah terganggu, pasti akan muncul kekeringan," tambahnya. 

Baca juga: KLHS Belum Bisa Putuskan Soal Status Karst Kendeng

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com