Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lembah Karst di Gunungkidul akan Disulap jadi Garden Stone

Kompas.com - 04/01/2015, 18:04 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Lembah Ngingrong yang terkenal sebagai wilayah kars akan disulap menjadi salah satu destinasi wisata di Gunungkidul. Untuk itu, pemerintah Kabupaten Gunungkidul berencana akan segara membangun wilayah itu menjadi stone Garden (Taman Batu).

"Daerah Ngingrong akan dijadikan salah satu destinasi wisaya di Gunungkidul dengan membangun stone garden atau taman batu," ujar Sekertaris Daerah Kabupaten Gunungkidul, Budi Martono, Minggu (04/01/2014).

Budi menuturkan, pembangunan taman batu di daerah kars lembah Ngingrong akan dimulai pada tahun 2015 ini. Selain untuk tujuan pariwisata, lokasi tersebut juga diharapkan bisa menjadi pusat kajian ilmiah mengenai geopark.

Tak hanya dari Gunungkidul, stone garden di lembah Ngangrong nantinya juga akan dilengkapi batu-batu yang berasal dari luar daerah, seperti dari daerah Pacitan, Jawa Timur, dan daerah Wonogiri, Jawa Tengah.

Kabid pengembangan produk wisata dinas kebudayaan dan Kepariwisataan (disbudpar) Hari Sukmono mengatakan, taman batu merupakan pengembangan geopark. Nantinya seluruh batuan yang berasal dari gunung sewu akan dibawa ke wilayah Ngingrong. Hanya untuk batuan langka dan bernilai tinggi akan dimasukkan dalam gedung.

"Batuan - batuan yang berukuran besar akan ditaruh di luar. Yang bernilai dipajang di dalam gedung,” tegasnya.

Hari mengungkapkan untuk perijinan dari Gubernur sudah selesai dan anggaran awal sudah mendapatkan, pertama dari Kementrian Pariwisata sebesar Rp 2 miliar, dan dari dana keistimewaan sebesar Rp 885 juta.

“Stone Garden ini kami harapkan dapat multiplier effect. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ekonomi dan sisi ilmu pengetahuan," katanya.

Pembangunan stone Garden imbuhnya menggunakan lahan kas desa. Rencananya akhir tahun 2015 pembangunan stone garden sudah rampung. " Pertengah tahun akan dimulai pembangunan gedung. Akhir tahun rencananya semua sudah selesai," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com