Sementara itu, Bupati Semarang Mundjirin mengatakan, perbaikan jembatan Sunut memerlukan biaya sedikitnya Rp 75 miliar. Pihaknya sudah berusaha mencari bantuan pendanaan dari pemerintah propinsi maupun pusat, namun hingga saat ini belum membuahkan hasil.
Sementara kemampuan APBD untuk mendanai perbaikan Jembatan Sunut sangat terbatas. Di samping keberadaan jembatan Sunut ini merupakan tanggungjawab dua wilayah, antara Kabupaten Semarang dengan Kabupaten Demak.
"Tahun 2016 sudah mengajukan ke Kementerian PUPR, sampai kini belum turun. Kita juga masukkan ke Musrenbang Propinsi, ternyata tidak masuk ke prioritas," kata Mundjirin.
Terkait adanya alokasi anggaran sebesar Rp 600 juta hingga Rp 700 juta di APBD 2017, kata Mundirin dana sebesar itu hanya sebatas untuk memperbaiki saja.
"Solusinya ya kita lihat APBDnya dulu untuk mengatasi sementara. Jika korbannya sudah banyak, tentunya lelang pekerjaan harus segera dilakukan," ujar dia.
Banyak harapan digantungkan dari jembatan Sunut ini, mulai anak-anak sekolah yang ingin belajar dengan tenang, para petani yang ingin bisa leluasa menjual hasil pertaniannya hingga warga yang membutuhkan administrasi kependudukan di pusat desa, kecamatan hingga pusat pemerintahan di kota Ungaran.
Baca juga: Dilema Bupati Semarang, Buka Wilayah Terisolasi atau Dusun Terendam Waduk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.