Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saluran Irigasi Tertutup, Petani Blokade Akses Proyek Tol Solo-Kertosono

Kompas.com - 29/03/2017, 18:16 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

MADIUN, KOMPAS.com - Sejumlah petani Desa Kuwu, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun memblokade pembangunan proyek jalan tol Solo-Kertosono, Rabu ( 29/32017).

Petani merasa dirugikan lantaran proyek jalan tol berdampak ditutupnya akses jalan antar desa, saluran irigasi hingga sumur pompa air untuk kebutuhan petani.

Petani setempat memblokade akses jalan ke proyek jalan tol sejak Selasa (28/3/2017) dengan membuat pagar kayu menutup jalan.

Kondisi itu mengakibatkan arus kendaraan yang mengangkut material kebutuhan proyek tidak bisa masuk. Akibatnya, tidak ada aktivitas pembangunan di lokasi. Nekatnya petani menutup akses jalan proyek tol sebagai bagian menagih janji pelaksana proyek tol yang akan mengganti akses jalan desa yang ditutup dengan jalan baru dan pemindahan saluran irigasia.

"Katanya dibuatkan jalan baru. Tetapi tidak kunjung ada. Kami para petani harus kerepotan mengangkut traktor," kata Karmin, salah satu petani di Desa Kuwu, Rabu ( 29/3/2017).

Baca juga: Tol Solo-Kertosono Dibangun, Makam di Sawahan Madiun Dipindahkan

Tak hanya persoalan jalan, kata Karmin, 38 petani juga cemas karena sumur bor yang menyuplai air untuk kebutuhan 21 hektar sawah milik mereka tidak lagi difungsikan karena terkena dampak proyek tol. Padahal saat musim kemarau nanti, sumur itu banyak membantu menyuplai air bagi sawah petani di Desa Kuwu.

"Kebutuhan air kami masih banyak. Tetapi sana-sini sudah dikeloni tol dan tengah-tengah dikepung tol. Nanti petaninya akan lewat mana kalau tidak dibuatkan jalan," ucap Karmin.

Ia menambahkan, petani akan terus memblokade bila pelaksana proyek tidak segera merealisasikan permintaan petani di Desa Kuwu.

Kepala Desa Kuwu, Yudi Maharlika mengakui para petani kesulitan membawa alat pertanian seperti traktor setelah akses jalan desa Kuwu ke Purworejo ditutup karena terdampak proyek tol.

Warga memblokade akses jalan masuk ke lokasi proyek agar permintaan para petani didengar. Pasalnya, petani sudah berkirim surat ke pelaksana proyek tol namun hanya mendapatkan penjelasan saja.

Sementara itu, Manager Pengendalian PT Ngawi Kertosono Jaya Paket Dua, Bambang Widi mengatakan, timnya akan mengevaluasi ke lokasi terkait permintaan petani.

"Tindakan kami akan mengevaluasi lokasi dahulu lalu sosialisasi kaitannya yang mereka minta jalan dan membuka saluran air yang akan direalisasikan," kata Bambang.

Hanya saja untuk realisasinya, sebut dia, pihaknya masih mengajukan lahan tambahan kepada Badan Pengatur Jalan Tol. 

Baca dulu: Geram Jalan Rusak Tak Diperbaiki, Warga Blokade Jalur Trans-Sulawesi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com