Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerang Jakmania di Stasiun Kiaracondong Ditangkap

Kompas.com - 24/03/2017, 13:28 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Sekelompok pemuda oknum suporter klub Persib Bandung melakukan perusakan terhadap gerbong kereta Serayu jurusan Pasar Senen-Purwokerto di Stasiun Kiaracondong, Kota Bandung, Jumat (24/3/2017) dini hari.

Para pelaku melempari gerbong kereta lantaran mengetahui ada sekelompok suporter Persija Jakarta di dalam kereta. Di dalam kereta, juga terdapat penumpang umum lain. Akibatnya para penumpang lain pun panik.

P (23), salah seorang suporter Persija Jakarta yang menjadi saksi mata dalam insiden itu mengisahkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 00.30 WIB. Dia pergi dari Stasiun Pasar Senen-Purwokerto dengan tujuan Cilacap dengan maksud untuk menonton laga Persija Jakarta. Ada sekitar seratusan suporter yang tersebar di beberapa gerbong.

Ketika kereta berhenti di Stasiun Kiaracondong, tiba-tiba mereka diserang sekelompok pemuda. Para pelaku, lanjut dia, langsung melakukan pelemparan. Bahkan ada pula yang membawa senjata tajam dan tongkat baseball.

"Kami turun niatnya untuk istirahat dan merokok. Baru nyalain korek tiba-tiba dari arah lokomotif banyak massa dan berteriak teriak dengan nada provokatif. Saya lihat ada yang membawa senjata tajam dan stick baseball," ucap P saat dihubungi via telepon, Jumat (24/3/2017) siang.

"Kami bingung mau ke mana. Yang lebih kasihan lagi, di gerbong ada penumpang umum. Banyak anak-anak, banyak ibu-ibu. Di dalam kereta pada nangis, histeris. Mereka lari-lari (masuk gerbong) sambil ditimpukin. Ini kok pengamanannya gimana, tiba-tiba orang tanpa tiket banyak yang bisa masuk stasiun," tambah P yang saat kejadian berada di gerbong 6.

Dia pun mengaku heran lantaran para suporter Persib bisa mengetahui kegiatan mereka.

"Saya menduga, mereka sudah memantau jadwal kita," ujarnya.

Akibat kejadian itu, dia mengatakan, ada sejumlah rekannya yang terluka lantaran terkena lemparan batu.

"Sekarang semua sudah sampai di stadion (Cilacap), ada teman saya kepalanya luka, sudah diperban," ujarnya.

Sekitar 20 menit kemudian, aksi bisa diredam aparat kepolisian.

Jajaran Polsek Kiaracondong pun telah mengamankan sembilan pelaku. Seluruh pelaku itu kini telah mendekam di tahanan Mapolsek Kiaracondong.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo melalui Kapolsek Kiaracondong Komisaris Polisi Asral Akbar menuturkan, para pemuda itu melakukan pelemparan lantan mengetahui ada suporter Persija Jakarta di dalam kereta.

"Menurut pengakuan yang telah melakukan perusakan, yaitu dengan cara melempari kereta api yang sedang transit di Stasiun Kiaracondong dengan menggunakan batu yang berada di rel kereta api," tutur Asral di Mapolsek Kiaracondong.

"Pelemparan tersebut tidak direncanakan namun semua berkumpul secara spontan sesama bobotoh Persib sehingga melakukan pelemparan karena mengetahui ada pendukung Persija atau Jakmania di dalam kereta api," tambahnya.

Mengapa mereka bisa masuk ke dalam stasion?

"Mereka masuk dengan memanjat pagar sebelah timur, itu pagarnya pendek," jawab Asral.

Dia menambahkan, aksi pelemparan itu didasari aksi balas dendam atas serangkaian dengan kejadian bentrokan antar kedua suporter itu.

"Alasan pelemparan tersebut adalah menurutnya, aksi balas dendam sehubungan beberapa kejadian kebelakang bobotoh sering mendapat penyerangan oleh The Jakmania yang mana mengakibatkan kendaraan rusak bahkan ada korban jiwa," ungkapnya.

Akibat kejadian itu, empat gerbong kereta Serayu mengalami pecah kaca.

Sementara itu, pentolan Viking Heru Joko menyayangkan aksi tersebut. Dia pun belum bisa memastikan apakah para pelaku merupakan anggotanya atau bukan.

"Mau dilihat nanti. Soal pelemparan enggak bolehlah. Yang pasti mah menyesalkan jangan ada lagi hal itu. Itu kan sudah merusak saya liat dulu lah nanti," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com