"Kalau sudah cacat seperti saya ini, mau bagaimana lagi? kuncinya harus berhati-hati," kata Prehati.
Prehati merupakan korban kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada bulan Maret 2016 silam. Saat itu dirinya terjatuh dari motor saat berboncengan dengan sang keponakan. Dua kaki Prehati pun terlindas ban truk. Ia selamat, tapi kaki kanannya sampai batas lutut terpaksa diamputasi.
"Saya ingin kaki palsu. Supaya bisa kembali membuat roti," ujarnya.
Harapan Prehati ini segera terwujud. Satlantas Polres Semarang bersama Paguyuban Peduli Penyandang Disabilitas (P3D) Kota Semarang berjanji akan memberikan sebuah kaki palsu untuk Prehati, secara cuma-cuma.
Ketua Umum P3D Kota Semarang, Fita mengatakan, bantuan ini akan diupayakan melalui Yayasan Peduli Tuna Daksa Indonesia. "Kami sudah menjalin komunikasi dengan Satlantas Polres Semarang terkait kerjasama pemberian alat bantu gerak, bagi anggota Komunitas ini," kata Fita.
Kasatlantas Polres Semarang, AKP Dwi Nugroho mengungkapkan, setelah pembentukan komunitas ini pihaknya akan menggandeng Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Semarang untuk sosialisasi keselamatan lalu lintas bagi para pelajar.
"Yang memberi sosialisasi adalah teman-teman dari komunitas korban kecelakaan lalu lintas. Jika yang menyampaikan mereka, harapannya pesannya akan lebih mengena karena mereka pernah mengalaminya sendiri," kata Dwi.
Baca: Hari Kasih Sayang dan Kaki Palsu untuk Siti
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.