Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situs Peneluran Burung Maleo Masih Menyimpan Misteri

Kompas.com - 27/01/2017, 20:23 WIB
Rosyid A Azhar

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com – Semua kawasan peneluran burung maleo (Macrocephalon maleo) harus dilindungi.

Hingga saat ini, keterkaitan populasi burung berkaki besar ini di banyak situs peneluran (nesting ground) masih penuh misteri.

Para peneliti masih mencari jawaban apakah populasi burung di satu situs saling berhubungan dengan situs lainnya.

“Jarak antara situs ini sangat jauh dan dipisahkan oleh kota, laut, dan permukiman warga. Ini salah satu dari banyak misteri yang terkait burung maleo,” kata Iwan Hunowu, Sulawesi Program Manager, Wildlife Conservation Society– Indonesia Program  (WCS-IP), Jumat (27/1/2017).

Iwan Hunowu menjelaskan, kawasan peneluran burung maleo merupakan tempat khusus berupa kawasan yang memiliki sumber panas bumi (geotermal) atau pesisir pantai.

Di lengan utara pulau Sulawesi, situs peneluran di pasir pantai berada di Panua, Binerean, Kombot, dan Rumesung. Lalu di kawasan hutan yang memiliki panas bumi seperti Hungayono, Ledaleda, Pilomanua, Pohulongo, Tambun, Muara Pusian, dan Milangodaa.

“Apakah burung maleo di masing-masing situs ini saling mengunjungi dan bercampur ke situs lain, ini misterinya,” ujar Iwan Hunowu.

Jika tidak saling bercampur, berarti burung ini menjadi subpopulasi  yang saling terpisah. Ini harus dilindungi sepenuhnya, jika situsnya rusak maka keberadaan maleo dalam subpopulasi ini sangat terancam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com