Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Positif Morfin, Dua Pilot Susi Air Dilarang Terbangkan Pesawat

Kompas.com - 11/01/2017, 12:41 WIB

CILACAP, KOMPAS.com — Pengelola Bandara Tunggul Wulung, Cilacap, Jawa Tengah, melarang dua pilot Susi Air menerbangkan pesawat tujuan Halim Perdanakusuma, Jakarta, karena berdasarkan pemeriksaan urine oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Cilacap, mereka diketahui positif morfin.

Dalam pemeriksaan urine yang dipimpin langsung Kepala BNNK Cilacap Ajun Komisaris Besar Polisi Edy Santosa di Bandara Tunggul Wulung di Cilacap, Rabu (11/1/2017) itu, petugas menjaring semua awak pesawat yang baru mendarat, siswa sejumlah sekolah penerbangan, dan pekerja di bandara tersebut.

Dari pantauan, salah seorang pilot Susi Air yang baru mendarat dari Jakarta, BH, sempat menolak ketika diminta menjalani pemeriksaan urine oleh Kepala BNNK Cilacap AKBP Edy Santosa.

Bahkan, dia mendekati salah seorang awak media dan membalikkan kamera telepon seluler yang mengarah kepadanya sambil berjalan meninggalkan ruang kedatangan.

Akan tetapi, setelah dilakukan pendekatan oleh Kepala Bandara Tunggul Wulung Faizal M, kru Susi Air, dan sejumlah petugas, BH akhirnya bersedia menjalani pemeriksaan urine, dan diketahui positif morfin.

Rekan BH, yakni DE, yang lebih dulu menjalani pemeriksaan urine, juga diketahui positif morfin.

Informasi yang dihimpun menunjukkan, BH dan DE yang merupakan warga negara asing itu secara bergantian menjadi pilot dan kopilot dalam penerbangan Halim Perdanakusuma-Cilacap pergi pulang.

Saat ditemui wartawan, Kepala Bandara Tunggul Wulung Faizal M mengatakan, pihaknya dibantu BNN mengawasi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

"Kami sangat mendukung kegiatan yang dilakukan BNN Kabupaten Cilacap," katanya.

Terkait adanya dua pilot yang positif morfin, dia mengatakan, temuan tersebut belum final karena berdasarkan informasi dari manajemen maskapai, mereka akan mendatangkan dokter untuk mengklarifikasinya dengan BNN.

Dengan adanya klarifikasi antara dokter dan BNN, pihaknya baru bisa mengetahui hasilnya secara pasti.

Kendati demikian, Faizal mengatakan, pihaknya untuk sementara mengikuti rilis yang dikeluarkan BNN.

"Selama rilis BNN belum disetujui untuk terbang, kami akan tetap hold (tahan) personel atau pilot yang akan terbang ini. Untuk sementara ditahan sampai ada klarifikasi dari BNN," katanya.

Kasus pilot Citilink

Kepala BNNK Cilacap AKBP Edy Santosa mengatakan, pemeriksaan urine tersebut digelar untuk menindaklanjuti kasus pilot Citilink yang diduga menggunakan obat-obatan terlarang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com