Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Kabupaten Ini Dilantik di Sawah dan Kuburan

Kompas.com - 31/12/2016, 09:44 WIB
Kris R Mada

Penulis

“Kami sudah meneliti lokasi dan sudah mulai mengerjakan sawah. Bahkan, tahun ini sudah panen sekali,” tuturnya.

Namun, semangat warga Lingga untuk menghasilkan pangan sendiri terkendala ketiadaan jaringan irigasi. Tanpa jaringan irigasi, mustahil membuat sawah ribuan hektar.

“Setelah bolak-balik mengajukan permohonan, Kementerian Pekerjaan Umum memastikan Lingga tidak bisa mendapat bantuan pembuatan irigasi,” ujarnya.

Wello mengaku bingung dengan keputusan itu. Apalagi, Kementerian Pertanian mendorong Lingga mencetak hingga 4.000 hektar sawah dalam periode 2016-2017.

“Bagaimana cara mencetak ribuan hektar sawah kalau irigasi tidak ada? Lingga tidak bisa membuat sendiri jaringan irigasi untuk sawah seluas itu,” tuturnya.

Lingga merupakan kabupaten dengan APBD terkecil di Kepri, yakni Rp 720 miliar pada 2016. Sebagai pembanding, APBD Batam 2016 Rp 2,5 triliun dan APBD Natuna Anambas 2016 Rp 928 miliar.

Adapun Makam Merah dipilih agar para pejabat baru ingat peran Lingga sebagai salah satu pusat kerajaan penting. Lingga menjadi ibu kota Kesultanan Melayu hingga akhir abad 19. Setelah itu, Lingga hanya menjadi daerah pinggiran dan dilupakan banyak orang.

“Di masa lalu, dengan kondisi lebih terbatas dari sekarang, Lingga bisa menjadi daerah penting. Sekarang, semua lebih maju, tentu Lingga bisa kembali berperan,” tuturnya.

Makam Merah adalah salah satu kompleks kuburan kuno di Daik. Sebagai bekas ibu kota, di Lingga terdapat banyak peninggalan Kesultanan Melayu.

Makam para bangsawan Melayu dan kerabatnya termasuk peninggalan di Lingga. Salah satunya adalah makam Yang Dipertuan Muda Riau, wakil sultan di salah satu daerah.

Wilayah terakhir Kesultanan Melayu yang beribu kota di Lingga adalah Pahang-Johor-Riau-Lingga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com