Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nenek Mariam Bertahan Hidup di Gubuk Reyot Peninggalan Suami

Kompas.com - 27/10/2016, 06:45 WIB
Syarifudin

Penulis

“Setelah menyelesaikan pekerjaan, saya harus buru-buru ke rumah untuk merawat suami. Itu saya lakukan setiap hari,” tutur Mariam.

Hasil yang didapat Mariam memang tidak memuaskannya, namun dia selalu belajar mensyukurinya.

“Biasanya dikasi upah hanya cukup untuk beli 1 kilogram beras. Buat saya itu cukup, daripada mencari uang dengan cara mengemis,” ungkap Mariam.

Untuk menyambung hidup, buruh cuci pun tetap dilakoninya sampai sekarang. Terkadang, dia membantu memasak di rumah tetangga yang membutuhkan tenaganya dengan harapan bisa mendapat sepiring nasi jika stok beras sudah habis.

Mariam sudah mendapat bantuan raskin dari pemerintah setempat. Namun bantuan tersebut dirasanya kurang. Sementara itu, dia juga baru menerima bantuan berupa pasir dan batu bata untuk memperbaiki rumahnya.

“Dapat bantuan tetapi tidak cukup. Kalau beras sudah habis, saya harus cari orang-orang yang membutuhkan tenaga untuk mencuci. Terkadang saya bantu masak dirumah tetangga. Setelah itu saya dikasi nasi untuk makan,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com