Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Rawapening, Upaya Kembalikan Konservasi Berbasis Komunitas

Kompas.com - 22/10/2016, 09:01 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

Sepanjang perjalanan sejauh 6.5 kilometer hingga dermaga Bukit Cinta, sebutan lain untuk Bukit Brawijaya, masyarakat turut mengelu-elukan rombongan ini.

Sesampai di obyek wisata di tepian danau Rawapening rombongan disambut dengan tari prajuritan yang dimainkan oleh 40 orang penari. Tarian ini menggambarkan penyambutan seorang raja oleh pasukannya.

"Kemudian setelah didoakan di pendopo, sedekah rawa kemudian dilepas untuk dilarung dengan tarian Rantoyo. Bersamaan juga dilepas 3.000 ribu ekor bibit ikan, dan dilanjutkan menanam pohon gayam yang merupakan habitat asli rawa pening," ujar Sutarni.

Uniknya lagi, sekuael-sekuel dari prosesi sedakah rawa ini turut diabadikan di atas kanvas oleh sekitar 30 pelukis dari komunitas pancawarna atau perupa 5 kota yang langsung mengikuti acara tersebut di dermaga Bukit Cinta.

Festival Rawapening ini masih akan berlangsung hingga 30 Oktober 2016. Sejumlah agenda baik yang bersifat edukatif maupun rekretatif akan ditampilkan oleh sejumlah komunitas yang menggagasnya.

Antara lain, festival tari pelajar, festival drumb band pelajar, festival kuda lumping, festival ketoprak rakyat, festival dolanan anak, teater dan battle off puisi, lomba burung berkicau, lomba desain batik, lomba cipta menu khas Rawa Pening.

Ada juga lomba kreasi daur ulang sampah, lomba pembuatan film pendek, workshop hidroponik, workshop UMKM, parade musik melayu, workshop kreasi eceng gondok untuk anak SD, pentas perkusi dan akustik, festival band pelajar, bersih rawa, pertunjukkan barongsai dan community gathering 34 komunitas pendukung acara.

"Semua pendanaan mandiri dari upaya komunitas," ujar Sutarni.

Berbagai kiat untuk mengembalikan fungsi Rawapening telah banyak diupayakan banyak pihak, termasuk oleh pemerintah sendiri.

Tujuannya tak lain agar sumber daya alam dan kekayaan yang ada di dalamnya mampu memberi kemanfaatan secara ekonomis terutama, bagi masyarakat sekitar danau alam ini.

Namun, cita- cita ini masih menjadi sebuah harapan. Di luar persoalan lingkungan yang sudah semakin akut, upaya untuk mengembalikan fungsi Rawapening masih dilakukan secara parsial hingga nilai kemanfaatan ekonomi yang diharapkan belum dapat dioptimalkan.

Melalui Festival Rawapening ini, upaya untuk menangani permasalahan Rawapening mencoba diselesaikan mulai dari akarnya, yakni masyarakat atau komunitas-komunitas yang ada di sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com