Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamasan Pusaka Sunan Pandanaran, Sederhana dan Syarat Makna

Kompas.com - 12/10/2016, 06:37 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

Melalui sekolah berbahasa Jawa tersebut, Edy menaruh harapan besar bahwa anak-anak di Kabupaten Semarang ini akan kembali ke jatidiri menjadi seorang Jawa yang penuh etika dan tata krama dalam sikap dan perilakunya sehari-hari.

Anak-anak zaman sekarang, selain mengasah otak juga perlu mengasah rasa. Dengan begitu, intelektualitas akan selalu sejalan dan seiring dengan kesadaran rasa.

"Ketika anak-anak ini bisa berbahasa Jawa dengan benar, bisa tata krama dengan orangtua. Itu akan mengasah rasa mereka untuk tahu etika atau sopan santun," ujarnya.

Jamasan pusaka apalagi pusaka warisan dari para leluhur budaya, biasanya ditutup dengan prosesi kirab. Kirab itu dimeriahkan dengan gunungan, tumpeng, dan aneka tradisi unik lainnya dengan segala keriuhan yang melibatkan ratusan bahkan ribuan orang.

Namun, jamasan pusaka Sunan Pandanaran di Kabupaten Semarang yang berlangsung sederhana ini tetaplah syarat makna.

Ada spirit untuk membumikan kembali budaya Jawa yang adiluhung demi mencetak generasi muda yang beretika dalam segala lini masa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com