BANTUL, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo memberikan hadiah tiga unit sepeda kepada tiga warga dalam kunjungan kerjanya ke Kampung Keluarga Berencana, Dusun Jasem, Desa Srimulyo Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (10/10/2016).
"Saya minta ada yang maju untuk saya ajak omong-omong atau saya kasih pertanyaan. Kalau yang mau maju saya kasih sepeda," kata Jokowi di sela sambutannya sebelum memberikan hadiah kepada warga.
Setelah Jokowi melontarkan pernyataan tersebut, sontak seluruh warga yang hadir dalam acara tersebut antusias untuk berebut maju ke podium sambil tunjuk jari seperti yang diinstruksikannya.
Namun, karena sepeda yang disediakan berjumlah tiga unit, maka Presiden hanya memberikan kesempatan bagi tiga warga, mereka di antaranya Mbah Mitro, warga Jasem Desa Srimulyo, Mulyani, warga Onggopatran Srimulyo, dan Suratman, warga Jasem.
Kepada Mbah Mitro yang mengakui punya empat putra tersebut, Jokowi memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan gizi yaitu agar menyebutkan tiga sumber protein yang bisa dan bagus diberikan kepada anak-anak. Dia menjawab, daging, telur dan tahu tempe.
"Silakan ambil sepedanya," kata Jokowi.
Kesempatan kedua diberikan kepada Mulyani yang diminta oleh Presiden untuk menyebutkan empat alat kontrasepsi yang mendukung program KB seperti yang diterapkan di kampung tersebut.
Dengan percaya diri, warga tersebut menjawab IUD, implan, pil KB dan suntik KB. Mendengar jawaban itu, Jokowi kemudian bertanya kepada Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty yang juga hadir mendampingi Jokowi dalam kunjungannya itu.
"Bagaimana Pak Dokter?" tanya Jokowi ke Kepala BKKBN.
"Silakan bawa sepedanya," kata Jokowi setelah jawaban tersebut dibenarkan Kepala BKKBN.
Selanjutnya, sepeda gunung dengan tipe yang sama diberikan kepada Suratman setelah menyebutkan 10 nama kabupaten/kota di Indonesia, meski sebelumnya sempat diminta menyebut seratus nama, akhirnya diturunkan karena merasa tidak sanggup menjawab.
Sebagai penutup sambutan, Jokowi berpesan agar program Kampung KB terus digalakkan. Menurut dia, kalau Indonesia ingin menjadi bangsa dan negara yang maju, perubahan harus dimulai dari keluarga, keluarga yang direncanakan.
"Saya minta Pak Chandra (Kepala BKKBN) untuk terus mengawal program KB ini, pastikan makin banyak keluarga yang mengikuti dan perhatian khusus perlu diberikan kepada keluarga baru, supaya dari awal mereka tidak salah langkah dalam membangun sebuah keluarga," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.