PELAIHARI, KOMPAS – Pemerintah Indonesia terus berupaya menanggulangi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan. Apalagi, asap kebakaran hutan dan lahan saat ini mulai mengganggu aktivitas masyarakat di beberapa daerah, hingga ke negara tetangga, Singapura.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Sabtu (27/8/2016), mengatakan, upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan pada beberapa daerah di Indonesia yang banyak ditemukan titik api masih terus berlangsung. Pemadaman titik api dilakukan lewat darat maupun udara.
”Sekarang ini, kami berusaha sebaik-baiknya untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Riau, yang dicurigai sebagai sumber asap. Selain itu, juga di Sumatera Selatan (Sumsel), Kalimantan Barat (Kalbar), dan Kalimantan Tengah (Kalteng). Jadi, konsentrasi pemadaman saat ini pada empat daerah itu,” katanya.
Sampai dengan 25 Agustus, lanjut Siti Nurbaya, sudah 45 juta liter air yang dijatuhkan di Riau dan lebih dari 3 juta liter air yang dijatuhkan di Sumsel untuk memadamkan kebakaran dan titik api melalui udara. Di Kalbar, Kalteng, dan Jambi, upaya pemadaman lewat udara juga sudah mulai dilakukan.
Menurut Siti Nurbaya, ada peningkatan jumlah titik panas (hotspot) yang signifikan dari Juli ke Agustus.
”Dari Juli ke Agustus, hotspot naik dua kali lipat dan kebakaran memang terjadi. Petugas di lapangan juga kerepotan memadamkannya. Di beberapa lokasi yang terbakar, pemadaman titik api membutuhkan waktu 3-5 hari,” tuturnya.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bagian tengah Sumatera saat ini relatif kering karena intensitas curah hujannya di bawah 50 milimeter per bulan.
”Menurut BMKG, hingga minggu kedua September masih harus sangat waspada. Hujan diperkirakan baru mulai turun pada akhir September,” ujarnya.
Saat ini, Indonesia pada posisi siaga darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
”Karena itu, saya minta pada seluruh jajaran pemerintah daerah, TNI dan Polri, Manggala Agni, Badan Penanggulangan Bencana Daerah di seluruh daerah untuk waspada dan melakukan operasi pemadaman. Begitu ada titik api, segera dipadamkan,” katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.