Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Turun, Kebakaran Hutan di Pusuk Buhit Samosir Baru Padam

Kompas.com - 29/08/2016, 13:40 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe

Penulis

SAMOSIR, KOMPAS.com - Kebakaran hutan di kawasan perbukitan Pusuk Buhit, Kabupaten Samosir, sejak Minggu (28/8/2016) sore hingga malam hari, baru bisa padam setelah hujan turun sejak pukul 02.00 WIB dini hari.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDD) Kabupaten Samosir, Jaingot Banjarnahor saat dihubungi, Senin (29/8/2016), mengatakan, kebakaran memang melanda hutan di perbukitan Pusuk Buhit sejak Minggu sore di sejumlah titik.

Saat itu, pihaknya tidak bisa berbuat banyak melihat medan yang terbakar berbukit-bukit. Upaya yang bisa dilakukan adalah bersama masyarakat di sekitar agar api tidak sampai merembes lebih jauh.

Untunglah pada Senin dini hari, hujan turun di kawasan Kabupaten Samosir yang kemudian membantu memadamkan api di lokasi yang terbakar.

"Hujan turun sejak dini hari. Saat ini juga Samosir sedang mendung. Kita berharap hujan bisa turun lebih sering di Samosir," kata Jaingot di Pangururan, Kabupaten Samosir.

Jaingot mengingatkan, kebakaran hutan yang terjadi sejak dua bulan terakhir melalap sekitar 300 hektar kawasan hutan. Kebakaran, lanjutnya, dipicu pembakaran ladang yang dilakukan warga.

"Warga yang membakar ladangnya tak menjaga sehingga api kemudian merembes lebih jauh. Jadi ini dibakar, bukan terbakar," kata Jaingot.

Selain mengerahkan personel pemadam kebakaran, Pemkab dan BPBD Kabupaten Samosir juga melibatkan warga setempat untuk memadamkan api serta mendatangkan helikopter dari BNPB.

Helikopter sudah dikembalikan pada 22 Agustus 2016 lalu ke BNPB setelah dipakai dalam beberapa pekan lamanya. Namun setelah dikembalikan, kebakaran hutan kembali terjadi, Minggu (28/8/2016), sehingga BPBD tak bisa berbuat banyak sebelum hujan turun.

"Sejauh ini yang bisa kami lakukan adalah mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak sembarangan membakar ladang. Kalau pun membakar (untuk membuka lahan) agar ladang dijaga sehingga tidak merembes," kata Jaingot.

(Baca juga: Hutan Samosir di Pusuk Buhit Kembali Terbakar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com