Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mukidi ala Yoyok Awalnya untuk Selingan Saat Presentasi

Kompas.com - 28/08/2016, 08:52 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

"Saya pensiun bikin buku. Judulnya Laskar Pelawak. Waktu itu booming film Laskar Pelangi," ujarnya.

Bangga

Cerita Mudiki, menurut dia, sempat diterjemahkan oleh temannya ke dalam bahasa Belanda dan dipublikasikan di Belanda. Saat itu, dia bersama seorang teman sedang berada di Amsterdam, Belanda, dan diminta untuk membuat cerita humor Mukidi.

Cerita itulah yang kemudian diterjemahkan ke Bahasa Belanda oleh temannya hingga kemudian dipublikasikan dan diperdengarkan di depan orang banyak dalam sebuah presentasi. Temannya cerita bahwa hadirin terhibur dan tertawa terbahak-bahak.

"Di Belanda waktu saya pernah buat juga dan diperdengarkan di sana oleh teman saya," ungkapnya.

Yoyok pun mengaku dalam hatinya tertawa karena cerita Mukidi kembali heboh saat ini.

"Kalau yang ramai cerita Mukidi sekarang banyak jadi plesetan. Ya, tapi tetap pakai sosok Mukidi,"

Yoyok mengaku, telah membaca berbagai cerita daur ulang tentang Mukidi yang beredar belakangan ini. Dia bangga dengan Mukidi yang terkenal sekarang dan membiarkan orang-orang yang mendaur ulang cerita dengan tokoh Mukidi meski, menurut dia, cerita yang beredar sekarang lebih kasar dibandingkan dengan cerita humor ciptaannya.

"Lebih kasar saja yang didaur ulang sekarang. Enggak apa-apa biarin saja supaya Mukidi lebih terkenal dan ramai," ungkap dia.

Di pengujung obrolan, Yoyok lalu berbagi salah satu cerita Mukidi yang baru saja dibuatnya. Begini ceritanya:

Mukidi yang baru pernah ke Ingelheim, Jerman, kedinginan. Dia masuk bar.

"Gimana cara pesan minuman ya?" pikirnya.

Ditunggunya satu per satu pengunjung pesan minuman. Seorang pemuda menghampiri bartender.

"Jack Daniel, single."

Lalu seorang cewek pesan minuman.

"Martini, single."

Giliran Mukidi dengan pede menghampiri bartender.

"Mukidi, married."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com