Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Makna Lima Formasi yang Dibentuk oleh Mahasiswa Baru UGM

Kompas.com - 07/08/2016, 17:24 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

SLEMAN, KOMPAS.com - Penutupan Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru Palapa Universitas Gadjah Mada 2016 di Lapangan Pancasila, Grha Sabha Pramana, Sabtu (6/8/2016), diwarnai dengan munculnya lima formasi yang dilakukan oleh para mahasiswa baru.

Setiap formasi yang ditampilkan oleh Gadjah Mada Baru, sebutan mahasiswa anyar UGM, itu memiliki makna masing-masing.

Wakil Ketua Pelaksana Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB) Palapa UGM 2016 Gagak Donny Satria mengatakan, sudah sejak 2012 para mahasiswa baru membentuk formasi di setiap PPSMB.

"PPSMB itu sejak 2008, lalu pada 2012 kita mencoba lebih meninggalkan cara-cara konvensional. Formasi itu pertama di tahun 2012," kata Gagak saat ditemui Kompas.com di ruang kerjanya, Minggu (7/8/2016).

Dosen Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM ini menjelaskan, penentuan formasi yang ingin ditampilkan harus melewati pengkajian cukup panjang, baik dari panitia mahasiswa maupun dosen pendamping.

Itu dilakukan agar apa yang ingin disampaikan benar-benar memiliki makna dan tujuan yang ingin disuarakan.

"Konsep, kita tidak menutup mata dengan kreativitas mahasiswa, tetapi sebagai pamong tetap memberikan rambu dan masukan. Saya kira melihat sesuatu dari banyak sisi lebih baik, dan prosesnya cukup panjang sampai titik itu," kata dia.

Formasi pertama pada 2012 memunculkan kepulauan Nusantara. Arti dari formasi tersebut adalah ingin menunjukkan bahwa Nusantara ini kaya dan beragam dengan berbagai bahasa, suku, dan agama. Keberagaman itu tetap dalam satu ikatan Nusantara.

Pada 2013, mahasiswa baru membentuk formasi tulisan Indonesia Raya dengan warna merah-putih. Artinya bahwa dalam keberagaman tetap satu bendera dan berkarya dalam satu kepentingan demi kemajuan bangsa.

"Tahun 2014 ini berat karena tahun politik, lalu kita memunculkan Garuda Pancasila," kata Gagak.

Garuda Pancasila dibentuk agar setelah memahami keberagaman dan satu bangsa, maka muncullah jiwa nasionalisme dan patriotisme. Selain itu, seluruh warga negara juga harus memiliki jiwa korsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

KOMPAS.com / Wijaya Kusuma Para Gajah Mada Muda membentuk formasi yang terbilang cukup rumit, yakni Garuda Pancasila

"Pada 2015 lebih keluar lagi, temanya tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN. Indonesia harus siap berkompetisi dan harus siap berkompetisi global, sehingga dimunculkan logo ASEAN," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com