Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2016, 15:12 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Makanan ringan yang diberi nama "Bikini" atau Bihun Kekinian menjadi perdebatan di media sosial. Makanan yang berupa bihun itu dinilai ada unsur pornografi.

Lalu siapa sebenarnya pembuat makanan ringan tersebut?

BPOM Jawa Barat menjelaskan, "Bikini" merupakan tugas akhir lima peserta sebuah kursus non-formal enterpreneur di Geger Kalong, Bandung. Tugas akhir tersebut mendapat nilai tertinggi dan menjadi juara.

"Lima orang berteman, ikut kursus. Jurusan enterpreneur. Untuk kepentingan kursus enam bulan di Geger Kalong ini dibuatlah 'Bikini'. Rupanya mereka juara," ujar Kepala BPOM Jabar, Abdul Rahim di Bandung, Sabtu (6/8/2016).

Dari lima orang ini tak satu pun orang Bandung. Tiga di antaranya peserta dari Kalimantan, satu berasal dari Sumatera, dan TW (19) dari Depok, Jawa Barat.

"Beres kursus, mereka kembali ke daerahnya masing-masing," ucapnya.

Karena kelima orang ini sudah kembali ke daerah masing-masing, TW berinisiatif membeli hak cipta 'Bikini'. TW pun akhirnya memasarkan sendiri produk tersebut secara online.

"Belum tentu juga bisa disebut UKM, lebih ke produk rumahan seperti itu. Bahkan awalnya dibuat di kos-kosan," imbuhnya.

Produknya sederhana. Bihun pabrikan digoreng lalu diberi bumbu dan dikemas dalam kemasan yang kontroversial tersebut.

"Pencantuman logo Halal dan nama rumah produksi untuk meyakinkan konsumen. Karena aslinya, produsen tidak memiliki izin apapun dan tidak mempunyai perusahaan berbadan hukum,” tuturnya.

Abdul Rahim menduga, motif dari pelaku menggunakan kemasan seperti itu untuk keuntungan semata. Pelaku pun berpikir berjualan online lebih aman.

"Kalau dilihat dari media sosial, keluarga sudah menasehati. Tapi mungkin ia berpikir, penjualan secara online sulit dijamah," ucapnya.

BPOM, Sabtu (6/8/2016) pukul 00.15 WIB bersama petugas Polsek dan Koramil setempat menggerebek tempat produksi "Bikini" di Depok dan menyita barang bukti, di antaranya 144 bungkus "Bikini".

BPOM pun bertemu dengan produsen Bikini.

"Kami masih dalami kasusnya. Kalau pelaku sendiri belum ada yang diamankan karena itu bukan wewenang kami," katanya.

Abdul Rahman pun mengaku heran dengan pengelola kursus enterpreneur. Seharusnya pengelola menjelaskan tentang berbagai hal terkait perizinan, kemasan, dan lainnya.

"Kami akan panggil pengelola (kursus) untuk dimintai keterangan," tutupnya. (Baca: Gerebek Rumah Tempat Produksi, 144 Bungkus Makanan "Bikini" Disita)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pasar Slogohimo Terbakar, Pasar Darurat Digelar di Lapangan Kelurahan Bulusari

Pasar Slogohimo Terbakar, Pasar Darurat Digelar di Lapangan Kelurahan Bulusari

Regional
Komparasi Kereta Cepat Whoosh dan KA Argo Parahyangan

Komparasi Kereta Cepat Whoosh dan KA Argo Parahyangan

Regional
Syukuran Pendopo Serambi Madinah, Pemkab Tanah Bumbu Gelar Tabuhan 1.000 Rebana

Syukuran Pendopo Serambi Madinah, Pemkab Tanah Bumbu Gelar Tabuhan 1.000 Rebana

Regional
Setahun Tragedi Kanjuruhan dan Perjuangan Mencari Keadilan

Setahun Tragedi Kanjuruhan dan Perjuangan Mencari Keadilan

Regional
Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Regional
Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Regional
Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Regional
Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Regional
Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Regional
Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Regional
Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Regional
Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Regional
Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Regional
Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Regional
22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com