PURWAKARTA, KOMPAS.com - Usianya boleh lanjut. Namun, Djudju Djunaedi atau Abah Udju (68) selalu bersemangat mengayuh sepeda berkeliling desa di Purwakarta.
Dalam sehari, dia bisa mengayuh sepeda sejauh 15 km untuk meminjamkan bukunya ke masyarakat di perkampungan Purwakarta. Sejak tahun 1988, dia menjalankan perpustakaan keliling Saba Desa.
"Abah mulai tahun 1988, saat itu masih kerja di PTPN VIII. Sepulang kerja, jam 14.00 sampai sore saya mulai keliling meminjamkan buku," ujar Udju kepada Kompas.com di Purwakarta, Jumat (5/8/2016).
Awal mulanya, pada 1988-2002, dia menjalankan perpustakaan kelilingnya dengan berjalan kaki. Dia datang ke rumah-rumah di desanya, Gunung Hejo.
Pada tahun 2002, dia gabung Paguyuban Pasundan dan mendapatkan bantuan sepeda untuk perpustakaan kelilingnya. Namun di 2006, dia jatuh dari sepeda.
Sepedanya rusak parah dan giginya ompong. Saat itu, dia kembali berjalan kaki. Hingga 2009 ia mendapatkan sepeda kembali dari salah satu stasiun televisi swasta.
Karena usianya tak lagi muda, dia mendirikan ketua kelompok membaca di setiap desa. Jadi ia mendrop buku di ketuanya untuk disebarkan kepada pembaca. Buku tersebut baru akan diambilnya sepekan kemudian.
"Sekali pergi paling banyak bawa 50 buku dan majalah. Sebagian di tas, sebagian di sepedanya," tuturnya.
Buku tersebut tidak disewakan. Jika ada orang yang memberikan sejumlah uang, ia bersyukur. Namun tidak pun, tidak apa-apa. Karena baginya ini adalah pengabdian.
"Saya pinjamkan buku ke kampung-kampung tanpa dapat bayaran, tanpa ditulis, karena nilainya ibadah. Kalau ditulis, enggak jadi ibadahnya," ucapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.