Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjahit Tolak Pesanan Seragam Sekolah, Orangtua Bingung

Kompas.com - 13/07/2016, 13:42 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

"Bahkan SMA 1 itu sampai 5 stel. Saya dan istri yang biasanya hanya motong (bahan) sekarang juga harus njahit. Selain itu ada juga yang kita subkan ke penjahit lainnya yang kualitasnya sama," imbuhnya.

Kelebihan pesanan pada sejumlah penjahit ini menyusahkan orangtua murid. Ardiani (38) warga Kuncen Ungaran mengaku sejak pagi sudah berkeliling mencari penjahit untuk menjahitkan seragam sekolah anaknya yang akan duduk dibangku SMP.

Sudah tiga penjahit dia datangi, namun semua menolak.

"Ini penjahit yang keempat, tapi ditolak juga. Padahal saya minta nyempil yang batik saja, yang putih biru nanti-nanti saja," kata Andriani pasrah.

Andriani sebenarnya sudah memprediksi jika jasa penjahit akan penuh setelah libur Lebaran ini. Dia lebih senang anaknya memakai seragam jadi yang bisa dibeli di toko, namun anaknya bersikukuh memilih menjahitkan kain seragam ke penjahit.

Sementara itu, dari pihak sekolah, kain seragam baru diberikan pada Senin kemarin.

"Baru kemarin (kainnya) dikasihkan, padahal makainya tanggal 18 senin besoknya. Pengennya saya (memakai seragam) langsung jadi, tapi anaknya tidak mau takut tidak sama dengan temennya, padahal ya sama saja," tutur Andriani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com