Ganjar: Pak Bupati, Tolong Didata Semua Kerusakan karena Longsor

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Bencana longsor di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, juga merenggut korban jiwa. Longsor di Desa Gumelem, Kecamatan Susukan, Banjarnegara merenggut enam korban jiwa dan satu rumah hanyut tersapu longsor.

Berbeda dengan longsor di Purworejo dan Kebumen, korban jiwa di lokasi longsor di Banjarnegara telah ditemukan. Kini tinggal penanganan pasca bencana akan dilakukan.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan penanganan pasca bencana longsor di desa itu. Dia pun mengunjungi lokasi longsor bersama Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo dan Wabup Hadi Supeno, Kamis (23/6/2016).

Akses menuju lokasi longsor sangat sulit. Hanya sepeda motor trail yang bisa menembus akses ke lokasi longsor. Butuh waktu 40 menit dari balai desa menuju lokasi.

Ganjar minta agar seluruh kerusakan akibat bencana didata. Data itu segera dilengkapi agar dana bantuan bencana segera cair.

"Tolong Pak Bupati data semua-semua yang rusak. Dibikin list nanti masukkan ke anggaran darurat bencana," kata Ganjar di lokasi bencana Banjarnegara.

Terkait longsor di Banjarnegara, Ganjar menganggap itu sebagai persoalan yang tertunda karena masyarakat Banjarnegara tinggal di pegunungan yang berpotensi mendapat risiko bencana tiap hari.

(Baca juga: "Sensor Longsor Dijadikan Jemuran, Sirenenya Dimatikan, atau Baterainya Dicuri")

Oleh karena itu, dia berharap warga bersedia dilatih untuk meminimalisasi resiko bencana.

"Minimal kalau ada bencana, mereka aman. Pindah saja mereka enggak mau," ucapnya.

"Idealnya enggak boleh ditempati, tapi tanahnya sudah ditempati pilihan tahun. Karena itu tidak mungkin dipindah, bisanya dikurangi resiko dengab pelatihan," imbuhnya.

Selain di Banjarnegara, Ganjar juga mendatangi dan memberi semangat pada tim yang bekerja mengevakuasi longsor di Desa Sampang, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen. Di Kebumen, tiga korban masih belum ditemukan.