Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sang Induk Dibunuh, Bayi Orangutan Menangis

Kompas.com - 04/06/2016, 21:19 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

Induk dibunuh

Tim BKSDA dan BOSF meragukan cerita warga bahwa Mema, si bayi orangutan, ditemukan sendirian berada di tepi bekas hutan terbakar. Temuan Mema justru memunculkan dugaan bahwa sang induk telah mati terbunuh. Dugaan itu muncul berdasarkan kondisi Mema.

Friedman mengatakan, induk orangutan tidak akan melepaskan bayinya dalam kondisi apapun. Sang anak juga serupa. Ia akan berpegangan erat ataupun mencengkeram erat rambut sang induk.

“Karenanya kami perkirakan induknya terbunuh,” kata Friedman.

Perubahan kawasan sekeliling Bereng Rambang yang dulunya hutan belantara menjadi kebun sawit perusahaan dan plasma masyarakat, menguatkan dugaan ini. Besar kemungkinan, orangutan masuk ke kebun sawit dan menjadi sasaran empuk kemarahan warga. 

Friedman menunjuk pada bekas luka yang diderita Mema. Luka bekas tembakan diyakini sebagai upaya sengaja.

Selain itu, Mema juga terus menangis saat berada di ruang perawatan BOSF. Dari banyak pengalaman yang telah dilalui BOSF, itu tanda bayi orangutan sudah direnggut paksa dari induknya yang sudah mati.

“Menangis itu adalah trauma bagi bayi orangutan,” kata Friedman.

“Karenanya kami berharap kejadian terbakarnya hutan tahun lalu tidak terulang lagi, sehingga orangutan dapat hidup aman di habitat aslinya,” kata Friedman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com