"Tidak baik kalau hanya di rumah dan yang ditahu hanya itu itu saja. Harus membuka wawasan ya salah satunya adalah sepedaan sampai keluar negeri. Keliling Indonesia dan banyak yang bisa dipelajari," kata lelaki yang mengaku hanya lulus sampai kelas tiga SD tersebut.
Dia menjelaskan tempat yang paling berkesan adalah saat melintas di Papua karena pemandangan sangat indah dan banyak orang yang membantu dia.
"Beda kalau di kota, enggak ada peduli. Saya ini sering dianggap orang gila," katanya dengan suara bergetar.
Ingin ikut balapan
Pada event sepeda balap yang diselenggarakan Kabupaten Banyuwangi tersebut, Arif sebenarnya menyimpan harap ingin mencoba rute yang juga dilewati oleh para pebalap asing.
"Saya pengin sekali ikut balapan sama mereka walaupun saya di belakang mereka," ucapnya.
Selama di Banyuwangi, pria yang sehari-hari membuka warung kecil di rumahnya mengaku bisa tidur di mana saja.
"Sebenarnya saya punya teman di Banyuwangi tapi saya cari alamatnya enggak ketemu. Untuk malam ini juga masih belum tahu mau menginap dimana," ucapnya.
Rencananya, hari ini dia akan ke Kecamatan Genteng yang berjarak sekitar 30 kiolometer dari kota Banyuwangi agar bisa mengikuti balap sepeda di etape kedua.
"Hari ini saya cuma bisa lihat di finis karena belum tahu rutenya mana. Katanya besok start-nya di Genteng dan setelah ini saya akan bersepeda ke sana. Saya tidak mau ketinggalan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.