SEMARANG, KOMPAS.com – Raut gembira tampak jelas dari wajah Temi, seorang wanita paruh baya yang berprofesi sebagai pemulung ini.
Ia terlihat girang lantaran rumahnya yang dinilai orang “tidak terawat” itu dibedah oleh masyarakat sekitar.
Temi tinggal di Desa Gondang Winangun, Kecamatan Ngadirgo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Rumahnya semula berlantai tanah dan berada di tepi sungai.
Di sekitar rumahnya, barang bekas hasil pulungan yang dilakukan tiap hari berserakan.
Temi beruntung lantaran rumah reyotnya saat ini telah dibedah oleh warga selama hampir dua minggu ini. Bedah rumah dilakukan secara gotong-royong.
Lewat stimulus dana rumah tidak layak huni dari pemerintah, rumah Temi dibangun ulang. Kini, rumahnya hampir selesai dengan tembok bata dan berlantai cor.
Tempat tinggal barunya itu perlahan layak ditempati. Temi pun diberi modal bantuan usaha untuk mengembangkan usahanya, mengais barang bekas yang menjadi mata pencahariannya sehari-hari.
Hal sama dirasakan Samidi, warga Dusun Klurak 01/04 Desa Gondang Winangun. Rumahnya berupa kayu berukuran 8x8 meter itu sejak Selasa (3/5/2016) kemarin mulai dibongkar, dibangun ulang dengan dinding bata permanen, dan atap berupa asbes.
Samidi terlihat gembira mengetahui rumahnya yang telah dihuni puluhan tahun mulai dibongkar. Samidi juga menitikkan air mata ketika Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beserta Bupati Temanggung Bambang Sukarno memimpin bedah rumahnya. Ia tak bisa berkata apa-apa selain mengucap syukur kepada Yang Maha Kuasa.
“Ayo mulai, hitung bareng-bareng. Satu, dua, tiga...,” pinta Ganjar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.