Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Terduga Penembakan Misterius: Anak Saya Difitnah!

Kompas.com - 01/05/2016, 11:51 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Sutimah (52), tak kuasa menahan emosi saat mengetahui dua anak laki-lakinya dituduh sebagai terduga pelaku penembakan misterius di Kota Magelang.

Sebagai seorang ibu, Sutinah sangat yakin anak-anaknya tidak melakukan perbuatan yang telah melukai belasan perempuan tersebut.

"Itu fitnah, fitnah, fitnah, anak saya tidak mungkin melakukan perbuatan itu," kata Sutimah penuh emosi, kepada Kompas.com, Sabtu (30/4/2016) sore.

Ibu empat orang anak itu menceritakan, polisi menggerebek rumahnya di Magersari, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Jumat (29/4/2016) sekitar pukul 02.00 WIB.
Saat itu dirinya dan beberapa anggota keluarganya sedang tidur. Tiba-tiba beberapa anggota polisi datang mencari-cari anaknya, SR, yang saat itu juga sedang tidur.

Polisi kemudian membawa SR, lalu ada beberapa polisi datang lagi untuk menggeledah rumahnya.

"Saya tanya, 'ada apa ini pak?', mereka bilang, 'tidak apa-apa,' saya bingung, tidak bisa berbuat apa-apa," ucap dia.

Menurutnya, adik SR yang konon menjadi target utama polisi, tidak berada di rumah karena sedang bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah lapangan Golf di Jalan Gatot Subroto, Kota Magelang.

Sutimah mengetahui dua anaknya itu menjadi target polisi dan dituduh telah melakukan penembakan setelah ia melihat tayangan berita di televisi. Seketika ia terguncang dan jatuh sakit.

"Badan saya tidak enak, saya lemas, tidak bisa jualan," kata Sutimah yang sehari-hari berjualan makanan lotek itu.

Sutimah mengakui jika SR memang memiliki senapan angin dan banyak proyektil karena hobinya berburu burung, bajing, bahkan tikus, di hutan Gunung Tidar tidak jauh dari rumahnya.

Sedangkan sang adik, SS, kurang menyukai hobi kakaknya itu. SS lebih banyak bekerja sebagai penjaga keamanan dan aktif menjaga keamanan kampung.

"SR memang suka berburu burung, bajing, tikus, itu biasa. Kalau adiknya tidak suka. Jadi kalau anak saya dituduh melakukan penembakan itu bohong, fitnah, ada yang sengaja menjatuhkan anak-anak saya," kata dia.

Sampai saat ini, Sutimah sendiri tidak mengetahui keberadaas SS alias P yang sedang diburu polisi. Ia menduga anak keempatnya itu ketakutan karena mengetahui kakaknya ditangkap polisi.

"Saya sedih, anak saya ditangkap, satunya lagi pergi tidak tahu ke mana. Sementara ada istri dan anak-anaknya ada di rumah ini," ungkap dia.

Aktif di masyarakat

Hal senada dikatakan Suradiyo (42), Ketua RT 06 Rejosari, Kelurahan Magersari. Baik SR maupun SS alias P adalah warga yang dikenal baik para tetangga.

Suradiyo yakin kakak beradik itu bukan pelaku penembakan misterius yang akhir-akhir ini cukup meresahkan masyarakat.

"Saya yakin mereka bukan pelakunya. Mereka itu baik dan aktif di masyarakat," ucap Suradiyo.

Supriyanto (38), Ketua RW 06 Rejosari, juga mengatakan, terduga SS alias P adalah pemuda yang aktif menjadi aparat keamanan desa. Hal itu sesuai dengan profesinya sebagai anggota satpam di lapangan Golf.

Sementara kakaknya, ujar Supriyanto, memang dikenal memiliki kegemaran berburu binatang seperti burung dan bajing.

Ia tidak menyangkal jika SS baru saja keluar dari penjara akibat kasus perkelahian.

Namun, menurutnya, SS sudah berubah dan justru aktif membina para pemuda Magersari agar tidak sampai terlibat perbuatan kriminal seperti dirinya.

"(tuduhan) itu enggak bener, saya yakin sekali bukan dia pelakunya, selama ada kabar penembakan itu juga dia bergaul biasa saja dengan masyarakat," papar Supriyanto yang juga kerap dipanggil Boneng itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com