Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Augmented Reality", Salah Satu Teknologi yang Diperkenalkan di Stream Indonesia 2016

Kompas.com - 23/04/2016, 22:51 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu teknologi yang dipamerkan dalam acara Stream Indonesia keempat adalah Augmented Reality. Teknologi ini mampu membawa dunia virtual ke dunia realitas.

"Jadi ini kan event teknologi, jadi harus pamerkan sesuatu. Kebetulan saya punya teknologi yang namanya augmented reality," ujar Peter Shearer Chief, Businnes Development Officer di sela-sela acara Stream Indonesia di Grand Hyatt Hotel, Yogyakarta, Kamis (21/4/2016).

Peter menjelaskan, augmented reality adalah kebalikan dari virtual reality. Jika virtual reality membawa seseorang masuk ke dunia virtual, augmented reality justru membawa dunia virtual ke reality.

"Virtual reality itu seperti sekarang baru tren orang pakai kaca mata lalu seakan masuk ke dunia digital. Augmented reality ini kebalikannya," tegasnya.

Teknologi augmented reality, lanjut dia, sebenarnya sudah lama ada. Bahkan sudah sejak 1960-an, hanya memang saat itu dunia teknologi belum mendukung seperti sekarang. Saat ini, yang paling banyak menggunakan teknologi augmented reality salah satunya ada di fitur snapchat.

"Sekarang sesederhana smartphone aja bisa main augmented reality. Kita percaya augmented reality akan lebih keren lagi, lebih booming lagi. Itu sebabnya saya di sini (Stream Indonesia 2016)," tandasnya.

Menurut Peter, teknologi augmented reality ini bisa digunakan untuk bidang properti, politik, game, sekolah maupun rumah sakit.

Di bidang properti, misalnya, klien tidak perlu datang ke lokasi untuk melihat rumah, kamar-kamar maupun interior di dalamnya. Pemasaran tinggal datang mengarahkan smartphone ke brosur rumah, maka klien sudah seakan-akan melihat wujud rumah yang akan dibeli.

Tak hanya itu, dengan teknologi ini klien seakan dibawa masuk ke rumah. Melihat seluruh isi rumah, ruangan sampai dengan interiornya.

"Kalau di Jakarta kadang orang malas datang ke lokasi. Dengan teknologi ini, pembeli seakan sudah di lokasi dan melihat isi dalam rumah dari layar smartphone," urainya.

Teknologi augmented reality ini juga bisa untuk game. Tinggal mengarahkan smartphone ke gambar tokoh kartun di kertas, maka karakter animasinya akan muncul di layar seakan hidup dan nyata.

"Kalau gambar tokoh kartun itu dijejerkan dengan gambar musuhnya akan langsung muncul di layar keduanya bereaksi," ucapnya.

Peter Shearer menuturkan, teknologi augmented reality ini juga digunakan saat pemilu presiden di negara Nigeria. Salah satu calon presiden memesan kepadanya untuk membuatkan teknologi augmented reality dalam berkampanye.

"Salah satu calonnya itu sudah berumur, tapi pemilihnya masih muda-muda. Akhirnya menggunakan aplikasi augmented reality ini untuk berkampanye," katanya.

Dengan teknologi ini, logo-logo partainya ketika dibidik oleh ponsel yang sudah dipasang augmented reality akan muncul si calon presiden tersebut. Masyarakat juga bisa foto hanya dengan mengarahkan ponsel ke logo partai itu.

"Akhirnya menang dan sekarang jadi presiden. Lalu teknologi ini jadi study case yang membuat kita menang di Silicon Valley Amerika kategori best campaign," pungkas Peter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com