Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/04/2016, 16:17 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Heni Sri Sundani bisa dibilang menjadi wanita Indonesia yang paling beruntung. Perempuan berusia 28 tahun ini terpilih menjadi satu dari 30 anak muda yang paling berpengaruh di Asia versi majalah Forbes.

Sebuah prestasi yang tak pernah dibayangkan sebelumnya dari seorang mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) ini.

Bukan perkara mudah mencapai kesuksesannya saat ini. Ia masih ingat betul bagaimana perjuangannya dalam menempuh pendidikan di negara orang.

Bekerja sebagai baby sitter di Hongkong tak menyurutkan cita-citanya untuk menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi. Penghasilannya dari profesi baby sitter ia kumpulkan untuk membayar kuliah di Saint Mary's University, Hongkong. Tahun 2011, Heni lulus sarjana dengan nilai cumlaude.

"Satu tahun pertama sangat berat bagiku. Belajar memahami bahasa, budaya dan juga ritme kerja di Hong Kong yang seolah tak pernah berhenti berdenyut. Meski tenggelam oleh kesibukan, aku tetap mengingat mimpiku, kuliah dan menjadi guru," ujar Heni saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (20/4/2016).

Heni menceritakan, saat itu majikannya tidak tahu bahwa Heni kuliah. Jika saja tahu, majikannya pasti akan marah besar. Sebab, Heni pernah satu kali terpergok sedang membaca koran di sela waktu istirahatnya di dapur, majikannya berkata "pembantu itu yang penting bisa menjaga anak, memasak, dan merawat rumah dengan baik. Tidak perlu membaca buku apalagi membaca koran. Katanya tak berguna".

Kata-kata itu terus menjadi cambuk bagi Heni. Tanpa sepengatahuan majikannya, ia pun menghabiskan jatah hari liburnya dengan kuliah dan belajar di perpustakaan yang merupakan fasilitas umum di Hong Kong dan bisa diakses oleh siapa saja dengan gratis.

"Aku pun bisa membeli laptop sendiri dari hasil tabunganku. Perlahan-lahan, aku sering mengirimkan berbagai tulisanku ke koran, majalah atau tabloid berbahasa Indonesia di Hong Kong dan mengikuti berbagai lomba," kenangnya.

Setelah cita-citanya menjadi sarjana tercapai, tiba saatnya bagi Heni pulang ke kampung halamannya di Ciamis, Jawa Barat.

Pulang ke Indonesia dan menjadi guru bagi anak-anak kampung adalah keinginannya sejak kecil.

Sebelum menginjakkan kakinya di kampung halaman, Heni berkesempatan mengikuti Festival Sastra Internasional di Ubud, Bali. Ubud Writers and Readers Festival namanya.

Tulisannya yang berjudul "Surat Berdarah untuk Presiden" mendapatkan banyak apresiasi dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Di sana, Heni mendapat banyak pengalaman dan berinterkasi dengan para penulis dan pembaca dari puluhan negara di dunia. Buku, membaca, dan menulis telah membawakan dunia ke dalam hidupnya.

"Itu cita-citaku. Doa emak (ibu) yang ingin aku menjadi guru agar bisa mengajari anak-anak di kampung terkabul. Apa yang aku dapat sampai hari ini adalah dukungan dari orangtua," tutur dia.

Kini, Heni sudah memiliki lebih 1.000 anak didik dalam program Anak Petani Cerdas. Program ini juga yang membawanya masuk ke jajaran daftar 30 anak muda yang paling berpengaruh di Asia versi majalah Forbes.

Heni juga memiliki belasan usaha sosial. Kegiatan yang dulunya hanya diprakarsai oleh Heni dan suami kini sudah menjadi gerakan bersama teman-temannya yang tersebar di lima benua.

Mereka membantu mendanai kegiatan-kegiatan, seperti memberikan beasiswa untuk anak-anak petani, membantu pengobatan warga kampung, mendirikan MCK, memberikan modal usaha kepada kelompok tani, bahkan memberdayakan para pemuda kampung dan relawan dalam program "Pemuda Wirausaha".

"Aku tahu memberikan ilmu tidak akan membuat ilmuku berkurang, akan tetapi sebaliknya. Ilmuku bertambah dengan terus membaginya. Dan, pada akhirnya aku pun tahu, memberikan sebagian harta takkan membuatku jatuh miskin, tetapi justru akan bertambah keberkahannya dengan rasa syukur. Aku terus bersyukur sehingga aku merasakan banyak kebahagiaan," tutup Heni.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Regional
Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Regional
Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Regional
Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Regional
Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Regional
Atasi Ketimpangan Sosial, Bupati Bandung Sarankan Pemerintah Berlakukan Mandatory Spending

Atasi Ketimpangan Sosial, Bupati Bandung Sarankan Pemerintah Berlakukan Mandatory Spending

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com