Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamatkan Rawa Pening dari Pendangkalan dan Kekeringan...

Kompas.com - 06/04/2016, 10:37 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Semarang Bondan Marutohening mengatakan, selama ini sudah banyak penelitian yang dilakukan mengenai Rawa Pening. Namun, tidak banyak yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan perairan darat terluas di Pulau Jawa itu.

Danau yang volume airnya mencapai 65 juta meter kubik itu kini tercemar dengan laju endapan yang sangat tinggi. Padahal, Rawa Pening menjadi tumpuan irigasi pertanian di sekitarnya.

"Kami sangat mengapresiasi kawan-kawan dari Save Rawa Pening ini karena tanpa campur tangan pemerintah mereka justru mampu mengonsolidasikan manpower maupun anggaran untuk kegiatan yang mendukung konservasi ini," kata Bondan.

Aksi para pegiat lingkungan dan relawan ini, menurut Bondan, seharusnya menjadi menjadi pemicu bagi pemerintah agar cepat tanggap mengatasai laju sedimentasi dan pertumbuhan enceng gondok yang tak terkendali ini dalam sebuah rencana aksi yang lebih nyata dan masif.

Bondan mengakui ada kecenderungan saling lempar tanggung jawab antara pemerintah daerah, provinsi, dan pemerintah pusat dalam penanganan Rawapening ini.

Pemkab Semarang sebagai pengampu wilayah, kata Bondan, selalu berdalih tidak punya kewenangan menangani konservasi Rawa Pening karena danau ini menjadi kewenangan Pemprov Jawa Tengah.

"Ketika Pemkab tidak punya kewenangan, tapi toh dia bisa mengoordinasikan pemilik kewenangan yang ada. Persoalan Rawa Pening ini menjadi tangung jawab kita semua. Pemkab bisa membuat kebijakan yang berwawasan pelestarian Rawa Pening, mengendalikan pembangunan di hulu, misalnya. Sementara masyarakat kita ajak berpola hidup yang juga menjaga kelestarian lingkungan," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com