JAYAPURA, KOMPAS.com - Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Provinsi Papua menggelar kegiatan layanan sirkumsisi atau sunat gratis bagi kaum pria yang dimulai dari usia 15 tahun. Sunat gratis digelar hingga setahun ke depan.
Kegiatan ini terselenggara di Rumah Sakit Dok II Jayapura, Rabu (6/4/2016). Sebanyak 167 orang yang terdaftar menjadi peserta dalam kegiatan itu.
Sirkumsi yang digelar KPAD menggunakan alat khusus bernama prepex yang merupakan berbentuk sejenis karet. Alat ini sebagai cara alternatif agar proses penyunatan tak lagi menggunakan cara tradisional atau sinar laser.
Cara kerja Prepex adalah mengikat kulit pada ujung alat kelamin pria yang telah ditandai sehingga mencegah masuknya nutrisi yang masuk ke kulit tersebut. Akibatnya, sel kulit akan mati dan kulit akan mengering seminggu kemudian. Setelah, kulit yang mengering dipotong dan prepex dikeluarkan.
Ketua KPAD Papua Konstan Karma saat ditemui mengatakan, kegiatan layanan sirkumsisi gratis dimulai setiap hari selasa hingga Sabtu selama dua minggu ke depan. Setelah itu, lanjutnya, kegiatan ini akan terselenggara hanya pada Rabu dan Jumat saja.
“Untuk kegiatan sirkumsisi, kami menyiapkan tiga tenaga dokter, satu tenaga konsultan dan sejumlah perawat. Kegiatan ini sebagai langkah pencegahan penyakit menular seksual seperti HIV-Aids,” kata Konstan.
Konstan menuturkan, para peserta terlebih dahulu mendapatkan layanan konsultasi sebelum mengikuti sirkumsisi. Upaya ini bertujuan untuk mensosialisasikan cara kerja prepex.
“Kami memesan langsung seluruh alat prepex dari Inggris. Saat ini tersedia sebanyak 3.000 prepex,” tuturnya.
Jimmy Dimara (39), salah seorang warga yang mengikuti kegiatan itu mengaku sangat bersyukur dan mengapresiasi upaya KPAD Papua karena bisa mendapatkan layan sirkumsisi secara gratis.
“Biasanya biaya sirkumsisi di Jayapura bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Kegiatan ini sangat penting bagi kesehatan reproduksi kaum pria,” tuturnya.
Tahun ini, sudah dua kali KPAD memberikan layanan sirkumsisi gratis.
Sebelumnya, KPAD menggelar kegiatan ini pada bulan Juli 2015. Sebanyak 411 orang mengikuti kegiatan tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.