SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengaku "plong" saat ujian nasional tingkat SMU/SMK tahun ini semua menggunakan sistem komputer dan sudah "online".
Saat masih berbasis kertas, dia mengaku selalu sulit tidur karena khawatir terjadi gangguan.
"Selalu khawatir, bagaimana penyalurannya, keamanannya di kantor polsek, gembok dan kuncinya, dan sebagainya. Tapi sekarang kan tidak," ujar Risma saat mendampingi Mendikbud Anies Baswedan sidak pelaksanaan UNBK di SMU Hang Tuah I Surabaya, Senin (4/4/2016).
Persiapan ujian, menurut wali kota perempuan pertama Surabaya ini, juga tidak lagi berat karena dia tidak lagi berkeliling ke kantor polisi untuk memastikan distribusi soal berjalan aman dan lancar.
Dia yakin, peserta UNBK Surabaya sudah siap melalui ujian karena persiapan teknis sudah dilakukan sejak setahun sebelumnya.
"Pemkot Surabaya juga telah melatih 2.000 tenaga proktor untuk mengawasi server, jaringan dan komputer," tambahnya.
Proktor adalah petugas yang bertanggung jawab mengendalikan server untuk sebuah sekolah.
Tahun ini, jumlah sekolah SMK/SMA/MA di Surabaya yang mengikuti UNBK sebanyak 254 sekolah. 137 sekolah SMA, 16 MA, dan 101 sekolah SMK. Sementara itu, jumlah siswa peserta, sebanyak 37.720. Untuk siswa SMA sebanyak 18.043 siswa. MA sebanyak 1.341 siswa, dan siswa SMK sebanyak 18.346 siswa.