Akibat pemadaman listrik tersebut, jadwal pelantikan menjadi molor, yang seharusnya berlangsung pukul 09.00 Wita akhirnya bergeser ke pukul 09.30 Wita.
Meski listrik belum menyala, proses pelantikan tetap dilakukan. Para tamu undangan pun mulai merasa kepanasan dan gerah akibat panasnya udara dalam ruangan.
Tak berselang lama, listrik kembali hidup sehingga proses pelantikan pun berjalan dengan normal kembali.
Namun, pada saat akan dilakukan penyematan tanda jabatan pada baju para bupati dan wakil bupati oleh Gubernur NTT Frans Lebu Raya, listrik kembali padam sehingga mengganggu prosesi.
Beruntung panitia telah menyiapkan genset sehingga listrik pun menyala kembali.
Selain pemadaman listrik, dalam acara pelantikan tersebut sempat gaduh, karena para juru foto yang mengambil gambar di tengah ruangan sempat menghalangi wartawan media televisi yang hendak mengambil gambar sehingga para wartawan televisi pun menegur dengan suara yang tinggi.
Untuk diketahui, sembilan pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih yakni Bupati dan Wakil Bupati Belu, Wili Lay- Ose Luan. Bupati Timor Tengah Utara (TTU) Ray Fernandez- Aloysius Kobes. Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran- Daniel Asa. Bupati Sabu Raijua Marthen Dira Tome- Nikodemus Rihi Heke.
Bupati Sumba Timur, Gideon Mbilijora- Umbu Lili Pekuali. Bupati Sumba Barat Agustinus Niga Dapawole- Marthen Ngailu Toni. Bupati Ngada, Marianus Sae- Paulus Soliwoa. Manggarai Deno Kamilus- Viktor Madur dan Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dullah- Maria Geong.