Perampok berhasil membobol brankas BMT dan membawa kabur uang tunai sekitar Rp 15 juta.
Sayangnya, kamera CCTV yang semula diharapkan bisa membantu mengungkap kasus ini telah dirusak para pelaku.
Saat ini, jajaran Satreskrim Polres Salatiga masih terus mendalami keterangan sejumlah saksi, termasuk petugas satpam lembaga keuangan syariah tersebut.
Dari informasi yang berhasil dihimpun Kompas.com, komplotan perampok tersebut diduga terdiri atas empat orang.
"Rekaman CCTV hanya merekam saat ketiga pelaku bertopeng sedang merusak benda tersebut. Itu yang membuat kami cukup kesulitan," kata Kapolres Salatiga AKBP Yudho Hermanto, Jumat.
"Mereka para pelaku sudah cukup profesional, dan kemungkinan sebelumnya sudah mempelajari apa saja yang ada di dalam kantor tersebut, termasuk sekelilingnya," tambah Yudho.
Menurut hasil penyelidikan sementara, para pelaku merupakan bagian dari jaringan perampok spesialis perbankan atau lembaga keuangan sejenisnya.
Namun, mengenai identitas mereka, pihaknya saat ini belum bisa mengungkapnya. Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) pasca-kejadian, pihaknya menemukan sebatang bambu yang diduga untuk merusak kamera CCTV.
"Mungkin untuk merusak dan mengubah posisi kamera CCTV. Total ada enam kamera CCTV, dan semuanya tidak bisa digunakan untuk mengecek kondisi saat kejadian. Termasuk (dari kamera) yang berada di tempat parkir, kami tidak bisa mendeteksi jenis kendaraan ataupun wajah pelaku saat masuk ataupun keluar meninggalkan kantor," tambahnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.