Enam kecamatan yang dilanda hama ulat tersebut yakni Kecamatan Larangan, Kecamatan Kadur, Kecamatan Pakong, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Galis dan Kecamatan Pademawu,
Muhammad Yuhyi, salah satu warga asal Dusun Sumber, Desa Lancar, Kecamatan Larangan, serangan hama ulat mulai sejak tiga hari yang lalu. Ulat-ulat menempel di ranting dan daun jati, dan dalam waktu singkat menghabiskan seluruh daun.
"Semalam saja, satu kebun bisa habis daunnya diserang hama ulat," kata Muhammad Yuhyi, Jumat (1/1/2016).
Jenis ulat pemakan daun jati tersebut berwarna hitam, dengan panjang berkisar antara 2-3 sentimeter. Selain menempel di daun dan ranting, ulat tersebut bergelantungan di pohon setelah habis memakan seluruh daun jati.
Dikatakan Yuhyi, jumlah ulat ulat tersebut sekilas seperi tidak membahayakan. Namun membuat jijik bagi yang melihatnya. Sebab dalam satu daun, jumlahnya mencapai puluhan.
"Warga belum tahu bagaimana membasminya. Penggunaan pestisida pasti akan menghabiskan cukup banyak. Sementara dibiarkan dulu," imbuh Yuhyi.
Nanang, warga lainnya berharap, pemerintah bisa memberikan solusi untuk membasmi hama ulat tersebut. Sebab jika dibiarkan, dikawatirkan akan menyerang tanaman lainnya. Lebih-lebih tanaman pertanian dan perkebunan.
"Sementara waktu masih ada yang membakar ulat tersebut jika dalam satu pohon ada sarangnya," ungkap Nanang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.