Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Angkot Tiba-tiba Dibunuh oleh Suami Penumpang yang Cemburu Buta

Kompas.com - 12/12/2015, 10:22 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

MAJENE, KOMPAS.com - Lantaran dituding berselingkuh dengan istri pelaku, seorang sopir angkutan kota di Majene Sulawesi barat, bersimbah darah setelah dihantam balok dan perutnya ditikam.

Kejadian yang menghebohkan warga ini berlangsung persis di depan Pasar Sirindu Majene Sulawesi barat, Sabtu (12/12) subuh tadi.

Korban yang sedang sempoyongan sempat berjuang sendiri mengemudikan angkotnya menuju rumah sakit. Sayangnya korban menabrak sekolah dan mengembuskan nafas terakhir sebelum sampai ke Rumah Sakit Umum Daerah Majene.

Jenazah Rasak yang diketahui mengemudikan angkot bernomor polisis DC 1801 BC asal Lampa, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar ini disemayamkan di kamar jenazah RSUD Majene.

Korban tewas setelah lehernya dihantam balok dan perutnya ditikam badik oleh Ibrahim. Belum diketahui pasti pemicu penikaman ini, namun diduga tersangka nekad membunuh korban karena menuding korban berselingkuh dengan Ramlah, istri pelaku.

Kejadian ini bermula ketika korban yang berprofesi sebagai sopir angkutan kota jurusan Polewali Majene ini mengantar sejumlah penumpang ke Pasar Sirindu bersama Ramlah istri pelaku.

Di depan Pasar Sirindu, Ibrahim sudah berada di lokasi. Saat Razak sedang menurunkan penumpangnya, termasuk Ramlah, Ibrahim kemudian mendatangi korban dan menghantam leher korban dengan sebuah balok yag sudah disiapkannya.

Saat terjatuh, pelaku lalu mencabut badik dan menikam ke perut korban. Sejumlah warga dan pengunjung pasar pun sempat panik dan memilih menghindari dari lokasi kejadian karena tak ingin jadi sasaran pelaku yang kalap.

Usai menghantam korban, pelaku kemudian langsung kabur meninggalkan lokasi sebelum petugas kepolisian tiba di lokasi kejadian.

Sementara Razak yang bersimbah darah sempat berusaha berjuang menyelamatkan diri agar bisa sampai ke RSUD Majene seorang diri. 

Kapolses Pamboang, AKP Agus Mappi mengungkapkan, insiden pembunuhan sopir angkut ini bermotif asmara. Pelaku menduga korban berselingkuh dengan istrinya, Ramlah, yang sudah pisah rumah sejak sebulan terakhir, karena konflik rumah tangga.

"Razak keluar dari mobil di depan pasar Sirindu tiba -tiba datang tersangka dan langsung memukul Razak dengan balok kayu sehingga korban terjatuh. Korban sempat naik mobil kemudian mengendarainya ke arah Sendana, sekitar 1 KM dari TKP, kemudian menabrak pagar SDN 20 Inpres Ambawe," kata Agus.

Awalnya warga mengira korban meninggal karena kecelakaan usai menabrak pagar sekolah. Namun setelah dicek ternyata perut korban mengalami luka tusuk.

Pengakuan Ramlah

Ramlah, penumpang yang juga istri tersangka saat dimintai keterangan di Polsek Pamboang membantah berselingkuh dengan korban.

Ramlah mengatakan hubungan dirinya dengan korban tak lain adalah sopir dengan penumpang.

Sebelum kejadian, Ramlah mengaku bermalam di rumah keluarganya di kecamatan Sendana karena alasan Sabtu ini adalah hari pasar dan ia hendak berbelanja kebutuhan dapur.

Ramlah tak menduga Ibrahim kalap dan nekad membunuh sopir yag mengantar dirinya bersama sejumlah penumpang lain ke Pasar Sirindu.

"Saya tidak ada hubungan apa-apa dengan korban, korban itu hanya sopir, kebetulan ia mengantar saya ke pasar bersama pedagang lainnya," kata ibu 5 anak ini.

Ramlah mengaku sudah pisah selama satu bulan terakhir karena memiliki masalah keluarga. Saat ini Ramlah tinggal bersama orang tuanya di Desa Bala, Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar karena rumah yang ia tinggali bersama Ibrahim dan anaknya saat masih rujuk telah dijual oleh tersangka.

Jenazah Razak telah diambil pihak keluarganya. Saat ini petugas Polsek Pamboang dan Polres Majene masih melakukan pengejaran terhadap tersangka. Sejumlah rumah keluarga tersangka di Majene dan Polewali telah diperiksa petugas, namun pelaku belum ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com