Tak hanya itu, HT juga sering diutus ke Jakarta untuk berkumpul bersama dengan para ODHA dari seluruh Indonesia, berbagi cerita suka dan duka sebagai sesama penderita HIV.
“Saya biasa dengan ibu bidan yang juga ODHA dari Kabupaten Muna ke Jakarta mengikuti pertemuan nasional, dari situ kami berbagi dan saling menyemangati satu sama lain,” paparnya.
Angka penderita HIV AIDS di Sulawesi Tenggara, sudah sangat mengkhawatirkan.
Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (KP2LP) Dinas Kesehatan Provinsi Sultra, drg Heny Triviani mengatakan, sepanjang 2004-2015 terjadi peningkatan kasus.
“Dari Januari- September 2015 tercatat 605 penderita HIV/AIDS, ada 123 orang yang berobat dan 104 merupakan penderita baru dan satu orang meninggal. Kota Kendari masih peringkat pertama untuk kasus penyakit ini, kemudian kota Baubau dan Kabupaten Muna,” kata Heny.
Jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Muna terus mengalami peningkatan. Hal itu disebabkan banyaknya penduduk di wilayah tersebut yang bekerja di Papua.
“Kita ketahui saat mereka pulang ke Muna dan sudah dalam kondisi sakit, jadi mereka dapatkan virus itu di Papua,” ujarnya.
Sementara untuk kasus di Kota Kendari, dinas kesehatan mengetahuinya dari penderita yang merupakan populasi kunci yaitu, Lelaki Seks Lelaki (LSL), Wanita Penjaja Seks (WPS), waria, pelanggan dan pencandu narkoba.
“Jadi untuk mengatasi penyebaran virus ini kita terus melakukan promosi kesehatan dan menambah pengetahuan tentang HIV/AIDS dan screening pada saksi kunci,” tambahnya.
Pihaknya juga mengharapkan agar para ODHA mendapatkan jaminan kesehatan. Karena, setelah pihak keluarga mengetahui ada anggota keluarga yang terjangkit HIV, mereka kadang dikucilkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.