Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Magdalena dan Putrinya Berjuang Hidup Sehat meski Mengidap HIV

Kompas.com - 01/12/2015, 16:08 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

"Penyakit penyertanya diobati, lalu rajin minum ARV. Se bisa sehat kembali," ujarnya. 

Sehari-hari, Magdalena juga membuat sendiri asupan nutrisi bagi dirinya dan kedua anaknya, yakni dengan meminum jus buah-buahan dan sayuran. Jus buah dan sayuran ini diminum setiap malam.

"Orang terinfeksi HIV itu ternyata bisa hidup sehat dan normal. Jadi, HIV bukan hal yang menakutkan," ujarnya.

Dia mengakui, memang yang paling sulit bagi orang terinfeksi adalah mau menerima HIV sebagai bagian dari hidupnya. Selain itu, tantangan terberat lainnya adalah mengenai pandangan masyarakat soal orang terinfeksi HIV.

"Kami ini bukan penderita karena kami tidak menderita. Kami terinfeksi HIV dan bisa hidup sehat," katanya.

Magdalena menuturkan bahwa dia dan putri pertamanya saling terbuka dan sering berdialog ringan tentang HIV. Se tahu bahwa dia terinfeksi HIV.

"Saya patut sedikit berbangga, Se itu satu dari sekian anak di Yogya yang tahu jika dirinya terinfeksi HIV," ujarnya.

Lewat keterbukaan dan dialog itu, Se menjadi memiliki kesadaran untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Salah satunya ialah dengan memiliki kemauan sendiri meminum ARV dua kali sehari tanpa disuruh.

"Dia tanya, 'Buat apa ARV?' ARV itu buat menghambat perkembangan HIV. Jadi, pukul 06.00 pagi dan sore Se minum ARV dengan kesadaran sendiri," tuturnya.

Dia pun berharap ibu-ibu yang mengidap HIV bisa memiliki kesadaran yang sama, yaitu terbuka dan selalu berkomunikasi dengan anak.

"Impian kita semoga ibu-ibu yang memiliki HIV bisa melakukan hal yang sama. Ada komunikasi terbuka. HIV itu tidak menakutkan, tetapi itu bagian dari hidup kita," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com