Kekayaan itu, diakui Risma, berasal dari uang tabungan, nilai rumah, dan kendaraan.
"Cuma itu kekayaan saya, tidak ada yang ditutup-tutupi, buat apa ditutup-tutupi," kata Risma.
Hal itu diungkapkan Risma seusai pembekalan calon kepala daerah dan deklarasi pemilu berintegritas yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Auditorium Rektorat Universitas Negeri Surabaya, Kamis (12/11/2015).
Tidak hanya saat menjadi calon wali kota, saat menjadi pejabat dan menjadi Wali Kota Surabaya, Risma mengaku rutin melaporkan harta kekayaannya kepada KPK. Hal itu dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab moral pejabat negara.
Harta kekayaan Risma masih kalah dengan harta kekayaan wakilnya, Whisnu Sakti Buana, sebesar lebih dari Rp 20 miliar.
"Sebagian besar jumlah itu adalah harta warisan dari orangtua saya," kata Whisnu.
Sementara itu, harta kekayaan calon penantang Risma, Rasiyo, dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) disebutkan sebesar Rp 7,7 miliar.
Sementara wakilnya, Lucy Kurniasari, tercatat lebih tinggi, yaitu lebih dari Rp 12 miliar.
Dari puluhan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang akan "bertanding" pada 9 Desember nanti di Jawa Timur, calon terkaya adalah calon bupati petahana Kabupaten Tuban, Fathul Huda, dengan nilai kekayaan Rp 82 miliar.
Sementara calon kepala daerah dengan nilai kekayaan terendah adalah calon wakil wali kota Pasuruan, Agus Wibawa, dengan nilai hanya lebih dari Rp 10 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.