Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Diminta Waspadai Banjir Lahar Dingin akibat Erupsi Rinjani

Kompas.com - 09/11/2015, 10:54 WIB
Kontributor Mataram, Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta masyarakat yang berada di sekitar aliran sungai tetap waspada terhadap potensi banjir lahar dingin akibat erupsi anak Gunung Rinjani.

"Sehubungan dengan ancaman banjir tersebut, BPBD sudah menghimbau melalui camat, desa dan kadus agar masyarakat selalu waspada," kata Kepala BPBD NTB Azhar, Senin (9/11/2015).

Azhar menjelaskan, berdasarkan data BPBD, beberapa sungai berpotensi mengalami banjir lahar dingin akibat numpuknya abu vulkanik di punggung Selatan Gunung Rinjani. Sungai-sungai ini bermuara di Cemara Rompes menuju Selatan melewati Kecamatan Aikmel, Wanasaba, Pringgabaya dan Suralaga melewati kokok (sungai) Tanggek dan kokok Belimbing.

Selain wilayah tersebut, potensi aliran lahar dingin diprediksikan juga mengarah ke kokok Putik, Kecamatan Sembalun. Muaranya dari Danau Segara Anak mengarah ke jalur Utara melewati Desa Sajang dan Desa Bilapetung.

Masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi banjir lahar dingin, terutama saat memasuki musim hujan.

Selatan dan barat

Sementara itu, sebaran debu vulkanik akibat erupsi anak Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat (NTB) bergerak ke arah Selatan dan Barat dari pusat letusan.

"Sesuai pantauan citra satelit Himawari di Gunung Rinjani pagi ini, pergerakan debu vulkanik mengarah ke Selatan-Barat," ujar Azhar.

Dia menjelaskan, aktivitas Gunung Rinjani di Kecamatan Sembalun terpantau aktif. Letusan terahir terjadi pukul 05.50 Wita. Namun sebanyak 7.063 KK yang menyebar di enam desa di Kecamatan Sembalun belum terdampak abu vulkanik.

Beberapa wilayah yang terdampak abu vulkanik di antaranya di Kecamatan Pringgasela, Desa Timba Nuh, Dusun Kayu Jati, dan Desa Pengadangan Barat, Dusun Pengkelep. Total jumlah warga yang berada di wilayah ini sebanyak 660 jiwa dan 180 KK.

Selain itu, debu vulkanik juga mengakibatkan operasional di Bandara Selaparang dan Bandara Internasional Lombok (BIL) terganggu. Dua bandara terpaksa ditutup sementara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com