Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Singkil Ini Daerah Multietnis, Jangan Tendensius"

Kompas.com - 22/10/2015, 10:30 WIB
Kontributor Lhokseumawe, Masriadi

Penulis

SINGKIL, KOMPAS.com – Ketua Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Aceh, Ustaz Rusman meminta semua agama di kabupaten itu menjaga kebersamaan sebagai anak Bangsa.

Untuk itu, NU Aceh Singkil meminta semua tokoh, elite, dan kelompok masyarakat di luar Aceh Singkil jangan menjatuhkan vonis bahwa masyarakat di Aceh sebagai masyarakat intoleran.

Pernyataan itu disampaikan Rusman melihat perkembangan dalam dua hari terakhir. Dia merasa banyak elite menyudutkan daerah itu sebagai daerah yang intoleran.

Padahal, menurut Rusman, sejak ada peradaban di Aceh Singkil daerah itu sudah sangat toleran.

“Singkil ini daerah multietnis. Sejarah berdiri Singkil juga didirikan oleh beragam suku dan agama. Bahkan sejak dulu ada warga Kristen dari Phak Phak,” ujar Rusman, Rabu kemarin.

Dia menyebutkan, ulama kharismatik Aceh, Syeh Abdurrauf Assingkili juga mengajak warga sejak zaman dulu menjaga kerukunan umat beragama.

Singkil merupakan miniatur Indonesia di mana semua suku dan agama terdapat di dalamnya.

“Jadi, jika tidak memahami riwayat Singkil, kami mintalah bapak-bapak dan ibu-ibu jangan tendensius. Itu tidak baik untuk keberagaman di Singkil yang sudah terbina sejak puluhan tahun,” ujar dia.

Paskabentrok antarwarga di Aceh Singkil 13 Oktober 2015 lalu, sambung Rusman, kini kondisi Aceh Singkil sudah membaik.

Seluruh masyarakat sudah bekerja seperti biasa. Anak-anak sudah ke sekolah dengan suka cita.

“Jangan sampai kebersamaan ini rusak lagi hanya karena komentar yang tendensius. Padahal, kami yakin, yang berkomentar itu tidak mengetahui detail bagaimana Singkil sebenarnya,” tegas Rusman.

Dia juga mengapresiasi langkah aparat keamanan yang sigap menangani kerusuhan di Aceh Singkil.

Saat ini, penertiban 10 rumah ibadah masih berlangsung. “Tidak ada lagi ketakutan di masyarakat. Kami hidup rukun dan damai sebagai sebangsa di Aceh Singkil,” tegas dia.

Seperti diberitakan sebelumnya pekan lalu bentrok antarwarga mengakibatkan satu orang tewas, empat luka-luka, dan satu gereja terbakar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com