Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyanyi Sunyi Para Pengantin Anak di Sulawesi Barat

Kompas.com - 18/10/2015, 04:21 WIB

Penerimaan sunyi

Belajar dan berkembang berubah menjadi memasak dan memelihara kebersihan. Kasus serupa juga terjadi pada Dina di Desa Mahara.

Tahun yang lalu, ia duduk di bangku kelas III SMA. Peluang setelah lulus tampak terbuka luas. Namun, atas dorongan dari keluarganya, Dina meninggalkan sekolah dan menikah dengan seorang montir.

"Ibu saya juga menikah muda," kata Dina di ruang tamu rumah barunya.

Hari-harinya sangat berbeda dengan ketika ia masih menjadi pelajar. "Sekarang saya menyiapkan semua makanan untuk keluarga saya. Saya melakukan semua pekerjaan rumah."

Dia kemudian mengerjakan tugas tambahan menjadi seorang ibu baru. "Suami saya tidak mengurus anak kami sehingga saya juga bertanggung jawab untuk mengurusnya."

Bukan keinginan Dina untuk mengalami transisi yang tidak mulus untuk menjadi orang dewasa. Kadang-kadang ia memikirkan kembali apa yang telah terjadi. "Saya ingin kembali ke sekolah. Mungkin setelah setahun," katanya.

Namun, untuk saat ini, yang ia pikirkan adalah apa yang harus ia siapkan untuk makan malam. "Saya senang memasak ikan dan sayuran."

Ada penerimaan yang sunyi dari kasus Ayu, Sari, Dewi, Intan, dan Dina. Masyarakat tampaknya menerima saja perkawinan usia anak sebagai bagian dari struktur sosial.

Dampak dan akibat dari perkawinan usia anak jarang dibicarakan. Keprihatinan, apalagi ketidaksetujuan terhadap dampak perkawinan anak, tampaknya tidak mengemuka pada masyarakat Sulawesi Barat.

Jika "kesunyian" ini tidak segera dipecahkan, maka keadaan tersebut akan terus berlanjut untuk waktu yang sangat lama.

(Nick Baker, Communication and Knowledge Management Officer Unicef Indonesia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com