Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mbah Supri, Kakek yang Pandai Bermain "Line Skate"

Kompas.com - 17/10/2015, 19:11 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Bermain I-line skate ternyata bukan hanya digemari oleh kalangan anak muda saja. Di Yogyakarta, seorang kakek berusia 62 tahun, Supriyanto, justru memilih I-line skate untuk mengisi hari tuanya.

Aktivitas I-line skate-nya pun tak main-main. Meski telah berusia lanjut, kakek satu cucu ini memilih aliran skate exstrem. Ia berseluncur dengan papan skate miliknya di jalan raya dan melewati tempat-tempat yang tidak lazim.

Supriyanto pertama kali mengenal I-line skate pada tahun 2008 lalu, saat saudaranya bernama Agus yang berprofesi sebagai pelatih I-line skate tinggal di rumahnya.

"Awalnya dari Agus, dia sering main. Dari melihat jadi tertarik," ucap Supriyanto saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Gamping Lor, Sleman, Sabtu (17/10/2015).

Dari ketertarikanya itulah, Mbah Supri (panggilan sehari-hari Supriyanto) lantas ikut setiap Agus melatih anak-anak kecil bermain I-line skate. Suatu ketika saat Agus sibuk melatih, Mbah Supri sembunyi-sembunyi mengambil sepatu I-line skate dan mencoba bermain.

"Saking kepengenya nyoba, awalnya nyolong-nyolong. Ada skate yang tidak dipakai, ya saya pakai untuk latihan," ucapnya sambil tertawa.

Setelah beberapa kali "nyolong-nyolong" latihan, alhasil, Agus mengetahui bahwa mbah Supri tertarik untuk bermain I-line skate. Agus lantas menawari Mba Supri untuk belajar bermain I-line skate.

"Ketahuan, eh malah saya ditawari latihan. Tapi saya kan sudah tua, tidak bisa ikut event, jadi kata agus diajari I-line skate ekstrem," tuturnya.

Cara belajar

Teknik dasar ia pelajari sampai sekitar setengah tahun. Tiap hari belajar angkat kaki sampai 60 kali. Setelah itu belajar jalan, rem dan trik lainya. Soal jatuh dan terluka, baginya itu merupakan bumbu dari cita-citanya bisa bermain I-line skate.
"Setiap hari angkat kaki 60 kali, belajar berdiri, jalan dan rem. Setelah setahun saya belajar di jalanan," tegasnya.

Setelah mahir, Mbah Supri yang merupakan pensiunan penjaga palang Pintu Kereta Api ini lantas membeli sepatu I-line Skate bekas dengan harga Rp 1,5 juta.

"Mosok pinjam terus kan ga enak, saya beli tapi bekas harganya Rp 1,5 juta. Tapi bagus buatan Italia," ucapnya.

Dengan sepatu I-line skate seharga Rp 1,5 juta inilah Mbah Supri berselancar melibas jalanan aspal di Sleman dan kota Yogyakarta. Tak hanya sekali dua kali, kakek berjengot panjang ini hampir setiap hari selalu menghabiskan waktu bermain I-line skate.

"Setiap hari, paling tidak dua jam keliling. Kalau enggak keluar itu rasane mau gila," tuturnya.

Tak hanya jalanan datar, Mbah Supri bahkan bermain skate melibas tanjakan-tanjakan yang terbilang tinggi. Semua jembatan Layang yang ada di Yogyakarta, mulai dari jembatan layang Janti, Lempuyangan, dan Jombor pernah dia taklukan.

"Namanya juga ekstrem, kalau anak muda bilangnya street. Jadi lewatnya juga yang ekstrem," kata Mbah Supri sambil tersenyum.

Keliling kota

Tak puas hanya melibas tanjakan, Mbah Supri pun melakukan perjalanan jauh antar-kota dengan I-line skate. Tak tanggung-tanggung, di usia senjanya ia berselancar dengan skate dari rumahnya di Sleman, DIY sampai Klaten, Jawa Tengah. Jarak sejauh itu ia jalani dalam waktu kurang lebih 3 jam.

"Sleman Klaten pernah, Sleman Wates pernah. Dari Sleman sampai Klaten saya tempuh 3 jam an lah," tandasnya.

Setiap kali melakukan aktivitas I-line Skate, Mbah Supri hanya mengenakan topi dan berbekal satu botol air mineral yang dicangklongkan di pinggangnya. Ia juga tak pernah membawa uang. Selain itu, mbah Supri tak pernah lupa mengenakan headphone untuk mendengarkan musik menemaninya menjelajah jalanan.

"Yang penting utamakan keselamatan dan hati-hati. Tidak menganggu lalu lintas," ujarnya.

Mbah Supri bercita-cita, suatu saat ingin merasakan bisa berselancar dengan I-line skate ke Jakarta dan beberapa kota lainya.

"Pengen ke Jakarta dan kota-kota lain. Tapi belum ada kesempatan," tegasnya.

Ia pun berandai-andai jika semua orang mau naik sepeda, jalan kaki atau mengenakan I-line skate tentu akan mengurangi polusi udara.

"Ya, saya kemana-mana pakai skate, seandainya orang menggunakan atau naik sepeda kan bisa mengurangi polusi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com