Pertengahan September lalu, tim gabungan ini menemukan seekor bayi orangutan yang sudah hidup selama 1,5 bulan di rumah warga dalam kawasan transmigrasi di Kampung Hiang Bana di Kabupaten Katingan.
“Selang satu minggu kemudian, pada 28 September 2015, kami kembali menyelamatkan jantan dewasa besar sekali. Sudah di dalam kota Sampit ibu kota kabupaten Kotawaringin Timur,” katanya.
Tim gabungan ini mendapati jantan berusia 11 tahun ini mencoba bertahan dari kepungan kebakaran hutan. Sementara di sisi lainnya adalah sisa hutan yang luasnya hanya setengah hektar yang masuk dalam wilayah proyek pembangunan taman wisata air di pinggiran kota Sampit.
“Jarak dengan rumah warga hanya 5 meter dan ia tampak stres juga ketakutan ketika melihat warga yang berkerumun ingin melihat proses evakuasi kami. Akibatnya ia mencoba terus bergerak di areal hutan yang tersisa,” katanya.
Evakuasi orangutan dewasa ini berlangsung hampir dua jam. “Kami rawat dua bayi orangutan ke BOSF karena tidak bisa dilepas begitu saja. Sedangkan yang dewasa jantan kami translokasi ke suaka margasatwa,” katanya.
Kebakaran hutan yang berlangsung hingga kini, menurut Monterado, mengganggu habitat sejumlah hewan di dalam hutan. Mereka pun mencoba mencari tempat yang lebih nyaman dan mencari makan hingga ditemukan di kawasan permukiman warga.
Kebakaran itu membuat mereka tidak memiliki pilihan, sehingga masuk ke wilayah-wilayah yang dekat dengan manusia. “Informasi terbaru setidaknya masih ada empat laporan lagi terkait orangutan masuk ke pemukiman warga yang perlu diverifikasi lebih lanjut,” kata Monterado.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.