Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/10/2015, 19:50 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani J

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Tim gabungan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah dan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) di Nyaru Menteng belakangan ini tengah disibukkan upaya evakuasi seekor orangutan (Pongo pygmaeus) dari pemukiman warga di Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng. Upaya yang berlangsung sejak 12 Oktober 2015 lalu belum membuahkan hasil.

“Operasi (upaya evakuasi) yang kami lakukan berada di pusatnya produksi asap (kebakaran hutan terbesar) di Kalimantan Tengah, yakni di Kabupaten Pulang Pisau,” kata Koordinator Komunikasi BOSF Nyaru Menteng, Monterado Fridman, Kamis (15/10/2015).

Monterado mengatakan, satu orangutan ini dalam kondisi sangat lapar dan tengah memakan rambutan dan nanas di kebun milik warga yang siap panen. Upaya tim belum membuahkan hasil karena orangutan dewasa berkelamin jantan ini sangat pintar bersembunyi dari upaya evakuasi tim.

Tidak hanya orangutan, tim gabungan juga menemukan seekor beruang madu (Helarctos malayanus) yang merasa terancam. Tim menemukan beruang madu itu saat melakukan pencarian di kebun nanas dan rambutan milik warga.

“Beruang madu ini sempat menyerang tim, karena mungkin merasa terancam, saat kami mencoba menyelamatkan orangutan di Tumbang Nusa. Karena itu kami harus hati-hati,” kata Monterado.

Masuknya seekor orangutan jantan dan beruang madu ke permukiman diyakini karena mereka berupaya menyelamatkan diri dari kebakaran hutan di Kalteng. Monterado mengatakan, setidaknya sudah tiga orangutan telah memasuki kawasan pemukiman warga semasa kebakaran hebat hutan.

Dari tiga orangutan itu dua diantaranya masih bayi dan seekor betina dewasa ditemukan sepanjang September 2015. BKSDA Kalteng dan BOSF mendapati ketiganya juga dalam kondisi lemah dan tampak sangat kelaparan di pemukiman warga.

“Awal September 2015, saat kebakaran terjadi dan asap belum separah sekarang, kami selamatkan satu bayi orangutan dari tangan warga di pedalaman,” kata Monterado.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com